Waspada! 5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menderita Demam Berdarah Dengue

nyamuk demam berdarah
nyamuk demam berdarah (Foto : Freepik/jcomp)

AntvIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar online untuk membagikan informasi sekaligus kewaspadaan terkait Demam Berdarah Dengue. Bagaimana selengkapnya? 

Angka kematian akibat demam berdarah di Indonesia semakin menurun dari tahun ke tahun. Namun, bukan berarti kita harus berhenti waspada.

Faktanya, angka penderita demam berdarah dengue mengalami kenaikan pada tahun 2022. Oleh karena itu, berbagai lembaga kesehatan semakin gencar melakukan sosialisasi terkait penyakit ini. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghadirkan dr. Mulya Rahma Karyanti, Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik untuk memberikan penyuluhan tentang demam berdarah. 

Dalam seminar yang diadakan Kamis, 26 Januari 2023 ini dr. Mulya menyampaikan banyak informasi penting yang harus dilakukan sekaligus dihindari pada penderita demam berdarah. 

Di awal seminar, dr. Mulya menjelaskan bahwa nyamuk pemicu penyakit infeksi demam berdarah, Aedes aegypti, rentan menyerang pada pukul 08.00—10.00 dan 15.00—17.00.

img_title
Cuaca Ekstrem, Awas! Wabah Demam Berdarah Dengue Mengintai. (Foto: Ilustrasi-Pixabay)

Waktu-waktu itu adalah saat aktifnya manusia, entah yang sedang bermain, bersekolah, atau bekerja. Oleh karena itu, anak-anak hingga remaja berusia 5—14 tahunlah yang sering mengalami demam berdarah. 

Di sisi lain, gigitan nyamuk aedes egypti mengalami masa inkubiasi 5—10 hari sejak gigitan sampai timbul gejala. 

Diperlukan tindakan yang tepat dalam menangani penderita demam berdarah. Jangan sampai salah mengambil tindakan dan malah memperparah kondisi penderitanya. 

Lalu, apa saja yang perlu dilakukan dan dihindari? Berikut artikelnya.

1. Obat Untuk Mengatasi Demam

img_title
Ilustrasi obat. (Foto: Freepik/aleksandarlittlewolf)

Demam adalah gejala umum dari demam berdarah. Namun, suhu tinggi tak selalu berarti orang tersebut menderita demam berdarah. 

Sebagai pertolongan pertama, konsumsi obat penurun panas berupa paracetamol setiap 4 jam. 

Jika ada riwayat kejang demam, berikan obat penurun panas dengan sendok takar obat 5 ml.

2. Kompres Suhu Tubuh

img_title
Ilustrasi sakit. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)

Kompres menjadi tindakan paling sederhana untuk menurunkan suhu tubuh. Jika ingin melakukan kompres, gunakan air hangat selama 30 menit. 

Selalu gunakan air hangat untuk mengompres. Jangan gunakan air dingin atau bahkan alkohol!

3. Konsumsi Air Secara Teratur

img_title
Ilustrasi. (Foto: Pexels/Lisa Fotios)

Untuk mencegah dehidrasi, pastikan penderita mengonsumsi air, susu, jus buah, atau minuman elektrolit dengan jumlah yang cukup. 

4. Jangan Kenakan Pakaian Tebal dan Berlapis

img_title
Ilustrasi sakit. (Foto: Freepik/prostooleh)

Hal ini mungkin masih sering dilakukan banyak orang saat demam. Padahal, ini adalah tindakan yang tidak tepat. 

Jika demam, jangan kenakan pakaian atau selimut tebal yang berlapis-lapis. Hal ini berbahaya karena menahan suhu panas tubuh. 

Gunakanlah pakaian yang tipis dan ringan. 

5. Obat yang Tak Boleh Dikonsumsi

img_title
Ilustrasi obat. (Foto: Pexels/Pixabay)

dr. Mulya Rahma Karyanti menyatakan ada beberapa jenis obat yang tak boleh dikonsumsi saat menderita infeksi demam berdarah. Apa sajakah itu?

  • Asetosal
  • Asam mefenamat
  • Steorid
  • Antibiotik
  • Ibuprofen
  • AINS lainnya

Namun, jika penderita sedang mengonsumsi obat-obatan di atas, konsultasikanlah dulu kepada dokter.

Hal lain yang perlu diperhatikan saat menderita demam berdarah adalah istirahat total agar metabolisme atau kerja tubuh berkurang. Aktivitas minim dapat menurunkan suhu tubuh.