Penyakit Polio dan Penularannya, Dapat Menular Lewat Tinja

Ilustrasi anak
Ilustrasi anak (Foto : Freepik/user10320847)

Antv – Masyarakat diliputi kekhawatiran saat penyakit polio kembali ditemukan di daerah Aceh. Hal ini mendorong lembaga kesehatan Indonesia semakin sigap dalam menghadapi penyakit tersebut.

Kepedulian dan kewaspadaan terhadap penyakit polio tidak hanya harus dilakukan oleh lembaga kesehatan, melainkan masyarakatnya sendiri. 

 

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan masyarakat informasi tentang polio dalam talk show online bersama dr. Musthofa Kamal, MSc, seorang NPO Surveillance dari WHO Indonesia.

Talk show ini dibawakan oleh dr. Ngabila Salama, MKM selaku Kepala Administrasi Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dalam Talk show yang diselenggarakan pada Selasa, 22 November 2022 ini, dr. Kamal dan dr. Ngabila membicarakan seluk beluk penyakit polio, salah satunya penularannya.

Sebagai informasi, polio merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin polio yang diberikan pada anak sejak dini. 

img_title
Ilustrasi dokter. (Foto: Pexels/ Los Muertos Crew)

 

Sayangnya, masih ada bagian masyarakat yang tak menyadari betapa pentingnya vaksinasi polio. Ini menyebabkan anak terjangkit polio sampai mengalami kelumpuhan.

Kejadian ini pula yang menyebabkan Indonesia kembali menetapkan penyakit tersebut sebagai KLB (kejadian luar biasa). 

Padahal, selama anak telah menerima semua rangkaian imunisasi, mereka akan terlindungi dari infeksi polio dan penyakit apapun, seperti pneumonia dan campak. 

Dalam Talk show ini, dr. Kamal menjelaskan bahwa polio terdiri dari tiga jenis, antar alain polio tipe satu, tipe dua, dan tipe tiga.

img_title
Ilustrasi. (Foto: Pexels/Marcus Aurelius)

 

Virus polio dapat menyerang sistem saraf, terutama saraf spinal. Inilah yang menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan.

Tidak hanya itu, dr. Kamal juga menyebutkan bahwa polio dapat menyebabkan kematian jika virusnya menyerang saraf pernafasan!

Lalu, bagaimana cara penularan penyakit polio ini?

dr. Kamal menjelaskan bahwa polio memiliki virus tak terlihat yang masuk lewat mulut. Virus ini juga bisa ditularkan melalui tinja si penderita. 

img_title
Ilustrasi toilet. (Foto: Pexels/Vie Studio)

 

“Tinja (penderita) kemudian mencemari atau mengokontiminasi lingkungan sekitarnya,” ungkap dr. Mushtofa Kamal, MSc. 

Penularan ini kemudian bisa meluas jika si penderita tidak mencuci tangan seusai buang air besar. Virus yang ada padanya menular melalui segala hal yang dia sentuh. 

“Itu bisa jadi jalur penularan dari sumber polio ini,” ucapnya. 

Penularan polio pun akan lebih meluas lagi jika si penderita tidak menerapkan hidup bersih dan sehat, misalnya dengan buang air besar di sungai. Airnya tentu akan terkontaminasi dan dapat dengan mudah ke orang lain. 

Namun, penularan ini dapat dicegah dan tak akan menjadi masalah selama kita telah mendapat semua rangkaian imunisasi atau vaksin polio.

img_title
Ada Warga DKI Disuntik Vaksin Covid-19 Kosong, Menkes: Perketat Pengawasan. (Foto: )

 

Oleh karena itu, cara termudah dari menghindari dan mencegah penularan polio adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. 

Selalu biasakan untuk mencuci tangan, memasak makanan sampai matang dan bersih. Selain itu, selalu pastikan sumber makanan dan minuman tidak berasal dari tempat yang kotor dan tercemar limbah manusia (tinja). 

Selain itu, ada hal lainnya yang harus dilakukan untuk memutus tali penularan polio, yaitu dengan dilakukannya imunisasi masal yang dilakukan secara serentak. 

Setelah itu, untuk untuk membuktikan sudah tidak ada masyarakat yang terjangkit polio lagi, penjagaan dari lembaga kesehatan diperkuat. 

Masyarakat maupun petugas sangat disarankan untuk segera melapor ke posyandu maupun puskesmas terdekat jika menemukan anak di bawah usia 15 tahun yang mengalami gejala demam, lemas, atau kelemahan fisik untuk dipastikan apakah mereka memang terserang polio atau tidak.