Sosok Muhammad Said Fikriansyah, Pria yang Dituduh Sebagai Bjorka

Muhammad Said Fikriansyah, Pria yang Dituduh sebagai Bjorka
Muhammad Said Fikriansyah, Pria yang Dituduh sebagai Bjorka (Foto : tvOnenews.com)

Antv – Belakangan ini nama Muhammad Said Fikriansyah santer diberitakan setelah akun instagram @volt_anonym (saat ini sudah ditangguhkan) dan @Voltcyber_V2 menuduh dirinya sebagai sosok di balik Hacker Bjorka. 

Imbas dari viralnya unggahan @volt_anonym tersebut, akun instagram Muhammad Said @muhammadsaidfikriansyah sampai membatasi komentar sehingga pengguna Instagram tidak bisa lagi berkomentar baru di sana. 

Siapa sebenarnya sosok Muhammad Said Fikriansyah? Simak profilnya pada pembahasan berikut ini yang telah dihimpun dari berbagai sumber, Kamis, 15 September 2022.

Profil Muhammad Said Fikriansyah

img_title
Muhammad Said Fikriansyah, Pria yang Dituduh sebagai Bjorka. (Foto : tvOne/Erfan Septyawan)

Muhammad Said Fikriansyah diketahui merupakan warga Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Menurut informasi, dia pernah mengenyam pendidikan di SMK Wahidin, Kota Cirebon. Namun saat ini, ia sedang mengejar Paket C, dan telah dijalaninya selama dua bulan.

Saat ini Said berusia 17 tahun yang kesehariannya menjadi seorang editor video. Ia belajar kemampuan mengolah video tersebut sejak ia di SMK Wahidin. Saat ini ia mengedit video sebagai hobi dan mengasah kemampuan. 

Dituduh jadi Hacker, langsung hubungi Polresta Cirebon

Saat ditemui di rumahnya, Muhammad Said Fikriansyah mengaku kaget dan merasa dirugikan oleh tuduhan dari akun @voltcyber_v2.  Mengetahui namanya dicatut di berbagai sosial media miliknya, membuat Said kemudian meminta perlindungan kepada pihak berwajib. 

"Dari kemarin pagi, sudah ramai nama saya ditautkan di berbagai media menuduh, mendesak dan menganggap saya hacker, saya marah karena tuduhan itu," ujarnya, dilansir dari laman VIVA.

Berangkat dari hal itu, remaja 17 tahun itu kemudian menghubungi akun Instagram Polresta Cirebon untuk meminta perlindungan.

"Akhirnya saya inisiatif menghubungi Polresta Cirebon untuk minta perlindungan bahwa saya bukan hacker atau Bjorka," jelasnya. 

"Tidak bisa tidur saya dari kemarin, padahal saya sendiri tidak pernah ikut hacker-hacker, tidak kenal akun volt itu siapa dan saya tegaskan saya bukan Bjorka," imbuhnya.

Dituduh sebagai sosok di balik hacker Bjorka oleh @volt_anonym 

img_title
Tangkapan Layar. (Foto : IG @volt_anonym)

Sebelumnya akun instagram @volt_anonym mengklaim telah menemukan sosok yang saat ini tengah dicari-cari, yakni peretas dengan nama Bjorka. 

Akun tersebut bahkan melakukan mention terhadap akun Instagram @muhammadsaidfikriansyah, sebagai sosok yang diduga sebagai Bjorka.

Melalui akun alternatifnya yang memiliki nama @voltcyber_v2, @volt_anonym mengunggah sebuah konten video yang menunjukkan dugaannya terhadap sosok asli Bjorka. 

Di awal video tersebut menampilkan teks “M.S.F WE ARE FROM CIREBON. "Percuma kita bayar pajak (pajak rakyat) namun sistem masih bisa ditembus oleh manusia biasa. Yu belajar ngopi aja anak-anak IT Kominfo”. 

Video berdurasi sekitar 15 detik itu juga menampilkan foto-foto dari terduga Bjorka, foto rumah yang diambil dari Google Maps, sanggahan dari orang yang tertuduh hingga akun LinkedIn. 

"Mau klarifikasi apapun namanya sebar data orang lain itu sudah melanggar ya adek adek kecil. Ingat!!! Ekor itu selalu ngikutin jejak jejak kecuali lu ekor cicak yang bisa putus lalu cari jalan sendiri. Mau sampe kapan main kucing-kucingan sama aing!!!," imbuhnya.  

Imbas dari viralnya unggahan akun @volt_anonym tersebut, akun Instagram terduga Bjorka itu telah diserbu warganet. Bahkan pemilik akun @muhammadsaidfikriansyah sampai membatasi komentar sehingga pengguna Instagram tidak bisa lagi membubuhkan komentar baru di sana.

Selain itu, @volt_anonym juga membongkar soal pencurian data yang ternyata tidak sebanyak apa yang dibeberkan. 

"Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di-copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah  data yang dia curi sebanyak 133M padahal cuma 200 an," tulisnya, dikutip dari laman VIVA Tekno.