Peran Vitamin D Dalam Menurunkan Risiko Tertular COVID-19

COVID-19
COVID-19 (Foto : )

Sudah menjadi informasi umum bahwa vitamin D mempunyai efek baik bagi kesehatan tulang dan gigi. Namun, tahukah kamu bahwa Vitamin D dapat mengurangi risiko COVID-19? Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang memainkan sejumlah peran penting dalam tubuh manusia.

Vitamin D pun sangat penting untuk kesehatan sistem kekebalan tubuh. Lalu, apakah ini artinya vitamin D dapat membantu mengurangi risiko tertular virus corona yang menyebabkan COVID-19? Seperti yang telah kita tahu, sampai saat ini belum ditemukan obat untuk COVID-19. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk dilakukan.

Pasti ANTVLovers masih ingat langkah-langkah pencegahan ini, seperti menjaga jarak fisik, menjaga kebersihan, dan mengenakan masker di tempat umum. Dilansir dari Health Line, Jumat 19 Agustus 2022, beberapa penelitian menunjukkan kadar vitamin D yang sehat dapat membantu menjaga system kekebalan tubuh agar tetap sehat.

Selain itu, vitamin D dapat melindungi organ tubuh dari penyakit pernafasan. Sebuah studi terkini menunjukkan pasien COVID-19 dengan kadar vitamin D cukup berpeluang rendah mengalami sakit yang lebih parah, bahkan kematian. Vitamin D dibutuhkan untuk berfungsinya sistem kekebalan tubuh manusia, yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Vitamin ini memainkan peran penting dalam meningkatkan respons imun.

Vitamin D memiliki sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi, dan sangat penting untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh. Saking pentingnya, kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan kekebalan tubuh. Lalu, apakah ini artinya vitamin D dapat sepenuhnya mencegah dan menyembuhkan COVID-19? Dilansir dari Health Line, pasien yang lebih tua dari usia 40 tahun dengan kadar vitamin D yang memadai 51,5 persen memiliki risiko lebih kecil untuk mengalami hipoksia, pingsan, bahkan kematian.

Penelitian lain pun menunjukkan kekurangan vitamin D dapat membahayakan fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit pernafasan. Peningkatan kadar vitamin D dalam tubuh dapat dilakukan dengan mengonsumsi suplemen vitamin D. Menurut penelitian, suplemen seperti itu dapat meningkatkan respon imun dan melindungi tubuh dari infeksi pernafasan.

Selain itu, suplemen vitamin D terbukti mengurangi kematian pada orang dewasa yang lebih tua (lansia), yang paling berisiko terkena penyakit pernafasan seperti COVID-19. Terlebih lagi, kekurangan vitamin D ini dapat meningkatkan proses badai sitokin. Dilansir dari halodoc, badai sitokin adalah gangguan akibat respons imum yang berlebihan yang dapat menimbulkan masalah lebih serius.