Terobosan Baru, Pelita Air Berikan Tiket Gratis Untuk Tim Peserta IBL 2024

IBL Gandeng Pelita Air Sebagai Official  Airlines
IBL Gandeng Pelita Air Sebagai Official Airlines (Foto : Istimewa)

Pelita Air akan memberikan maksimal 25 tiket gratis untuk setiap tim saat melakukan away ke kandang lawan. Pengelola IBL akan mendata jumlah anggota Tim yang terdiri dari pemain, pelatih, manajer dan official yang akan diberangkatkan ke kandang lawan.

Berdasarkan data tersebut, Pelita Air akan mengeluarkan tiket gratis untuk perjalanan mereka pulang pergi ke kota tujuan atau kota yang berdekatan dengan kota tujuan jika tidak ada penerbangan dari Pelita Air seperti tujuan Solo.

Tiket Gratis dari Pelita Air disambut gembira oleh Christian Ronaldo Sitepu sebagai Comercial Business Development Satria Muda Pertamina. Menurut Ronaldo, terobosan baru IBL ini bisa menghemat pengeluaran untuk Transportasi dan akomodasi timnya yang saat ini mencapai 40% dari total anggaran selama satu musim.

"Kami dari klub menyambut sangat baik keputusan ini, kita juga bersyukur IBL bisa bekerjasama dengan Pelita dan berdampak positif bagi kami. Terima kasih banyak kepada Pelita Air yang telah memberikan tiket gratis karena transportasi ini salah satu faktor yang paling penting. Kita sekarang bisa mengurangi beban transportasi dengan adanya free tiket dari Pelita Air saat bermain ke kandang lawan," kata Christian Ronaldo Sitepu.

Hal senada diungkapkan manajer tim Borneo Hornbills Andromeda Manuputy yang sangat mendukung dan menyambut baik dengan kerjasama IBL dengan Pelita Air sebagai official Airlines.

"Kami dari Borneo Hornbills sangat setuju dan menyambut dengan sukacita, mungkin tidak hanya kami, tim tim yang lainnya pun juga sama. KAmi dari klub sangat rindu melihat kemajuan dari kompetisi basket di tanah air dan partnership antara IBL dengan Pelita Air akan mendorong kemajuan IBL Musim 2024. Dan memang laga away akan menguras anggaran klub," kata Andro.

Partnership IBL dengan Pelita Air dipastikan akan membantu basket menjadi lebih baik salah satunya membuat pemain tidak kecapaian dalam perjalanan. Karena bisa saja pihak klub akhirnya harus memilih transportasi darat untuk menghemat biaya saat tandang ke kandang lawan di kota lain yang masih bisa dijangkau dengan bus lewat tol. Hal ini jelas sangat mempengaruhi kondisi para pemain, apalagi jika mereka datang ke kota tempat lawannya berada hanya H-2 atau H-1 sebelum pertandingan digelar.