Setelah Penantian 17 Tahun, Surabaya Kembali Jadi Tuan Rumah Bulutangkis Internasional

Surabaya Jadi Tuan Rumah Bulutangkis Internasional
Surabaya Jadi Tuan Rumah Bulutangkis Internasional (Foto : Dok. PBSI)

Senada dengan Ester, Chiara juga termotivasi untuk menjadi juara setelah di World Junior Championship 2023 hanya mampu meraih medali perak. Prestasi tersebut menjadi cambuk tunggal putri kelahiran 14 Juni 2005 itu untuk bisa menjadi juara di hadapan publik kota Surabaya.

“Saya pengin sekali menjadi juara di turnamen Xpora Indonesia International Challenge 2023. Ada motivasi tersendiri saat saya hanya mampu meraih medali perak di World Junior Championship 2023 dengan berharap bisa menjadi jawara di turnamen ini,” tambah runner up Lithuanian International 2023 itu.

Optimisme juga tercurah dari ganda campuran Priskila Venus Elsadai. Nantinya di turnamen Xpora Indonesia International Challenge 2023, pemain yang akrab disapa Elsa itu akan berpasangan dengan Verrell Yustin Mulia.

Tercatat sebelumnya wanita kelahiran 12 Juli 2005 itu bermain bersama Jonathan Farrell Gosal yang mampu membuat kejutan di World Junior Championship 2023 dengan meraih medali perunggu.

“Saya nantinya akan berpasangan dengan Verrell (Yustin Mulia) di turnamen ini. Tentu tidak ada perbedaan tentunya saat berganti pasangan. Setelah meraih medali perunggu di WJC 2023, saya tentu juga ingin menjadi juara dengan fokus pada setiap pertandingannya terlebih dahulu,” ungkap Elsa.

Kejuaraan ini sekaligus batu ujian bagi para pemain yang sebenarnya masih junior (di bawah 19 tahun) bersaing dengan pemain sudah pengalaman dari negara lain.

Turnamen level international challenge ini juga menyediakan poin rangking BWF. Sang juara mendapat 4.000 poin, runner up (3.400), semifinalis (2.800), 8 besar (2.200), 16 besar (1.520), 32 besar (920).