Tragedi Maut Kanjuruhan Jadi Tragedi Terbesar Kedua di Dunia

Tragedi Maut Kanjuruhan Jadi Tragedi Terbesar Kedua di Dunia
Tragedi Maut Kanjuruhan Jadi Tragedi Terbesar Kedua di Dunia (Foto : Tangkap Layar)

Antv – Sebanyak 127 orang menjadi korban tewas dalam tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang. Korban yang tewas itu terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi.

Insiden tersebut jadi laga dengan korban jiwa terbanyak kedua di dunia melampaui tragedi Hillsboroug.

Melansir data Priceconomic, insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi yang terbesar kedua di dunia.

Tragedi yang terjadi di Kanjuruhan menggeser insiden di Accra Sports Stadium, Accra, Ghana.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 5 September 2001, yang menelan korban jiwa hingga 126 orang.

Adapun peristiwa dengan jumlah kematian suporter terbanyak dalam sejarah sepak bola terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru pada Sabtu, 24 Mei 1964. Kala itu 328 nyawa melayang buntut insiden tersebut.

Sementara itu, insiden yang terjadi di Kanjuruhan juga melampaui kejadian terkelam yang pernah dialami Inggris, yakni tragedi Hillsborough.

Peristiwa tersebut terjadi pada semifinal Piala FA 1989 yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest di Stadion Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris.

Para korban meninggal usai terhimpit akibat membludaknya penonton di tribun berdiri.

Jumlah korban tersebut juga jadi yang tertinggi dalam sejarah Inggris dan hingga saat ini jadi rekor tragedi terbesar yang terjadi di stadion sepak bola Inggris.

Berikut data lengkapnya:

Sementara itu, PSSI sudah memberikan konfirmasinya terkait insiden yang terjadi di Kanjuruhan.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyebut pihaknya kini tengah mengumpulkan sejumlah laporan dan belum bisa memastikan berapa banyak korban jiwa yang jatuh.

"Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian," ungkap Yunus dikutip dari laman resmi PSSI, Minggu dini hari (2/10/2022).

"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ tambahnya.