Viking Cyber Tak Sarankan The Jakmania ke Bandung: Belum Saatnya!

Bobotoh Persib Bandung
Bobotoh Persib Bandung (Foto : Dok. tvonenews)

Antv – Diketahui bahwa pertemuan kedua kelompok suporter tersebut memang kerap menimbulkan bentrokan akibat rivalitas yang telah berlangsung sejak lama. Bahkan, tak jarang seringkali mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Sebelumnya, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mempersilakan The Jakmania datang ke sana.

img_title
Tensi Panas Pertandingan Persib vs Persija. (Foto : Antaranews)

 

Hanya saja, PT LIB menyerahkan keputusan akhir kepada panitia pelaksana (panpel) Persib mengenai boleh atau tidaknya The Jakmania hadir di Bandung, mengingat perlu pertimbangan matang.

Ketua Viking Cyber, Bernard, memberikan apresiasi terhadap kebijakan PT LIB. Namun, sebaiknya perizinan agar The Jakmania bisa memberikan dukungan di Bandung dapat ditangguhkan.

“Sangat mengapresiasi sekali, karena itu sebuah sinyal Viking dan Jakmania harus damai. Karena rivalitas ini sudah cukup panjang, jadi belum saatnya Jakmania untuk datang ke Bandung 2 Oktober nanti. Harus melalui mekanisme yang serius baik dari Viking maupun pihak Jakmania,” tutur Bernard seperti dikutip dari laman Goal Indonesia pada Jumat, 23 September 2022.

Konsolidasi dengan anggota Viking memang telah dilakukan dengan tujuan untuk melakukan perdamaian dengan The Jakmania. Sudah seharusnya kedua pendukung tim mendukung dengan sehat tanpa adanya bentrok dan korban.

 

“Sudah (ada konsolidasi). Namun ini belum saatnya Jakmania menyaksikan tim kebanggaannya main di Bandung,” ucap Bernard.

“Menurut kami, ini saatnya Viking dan Jakmania untuk damai. Walaupun pernah dilakukan beberapa tahun lalu di Bekasi, kali ini harus dilakukan dengan cara yang beda. Dengan sejarah rivalitas yang panjang mendamaikan Viking dan Jakmania tidak semudah membalikan telapak tangan,” lanjut Bernard.

“Kami yakin hal ini bisa terwujud, sehingga kedepannya Jakmania bisa mendukung Persija di Bandung, begitupun kami bisa mendukung Persib di Jakarta,” harapnya.

“Rivalitas itu hanya di dalam lapangan, harus tetap ada. Karena sepakbola tanpa rivalitas bagai sayur tanpa garam, nggak akan seru. Namun rivalitas harus diimbangi dengan akal sehat, jangan sampai berlarut, apalagi sampai memakan korban,” pungkasnya.