Pandangan Greg Nwokolo Soal Pemotongan Gaji 75% Saat Krisis Covid-19

Madura Greg Nwokolo Soal Pemotongan Gaji 25%
Madura Greg Nwokolo Soal Pemotongan Gaji 25% (Foto : )
Pandangan Greg Nwokolo soal pemotongan gaji 75%  saat krisis Covid-19 dan petik manfaat dari dihentikannya kompetisi Liga 1 hingga 29 Mei 2020.
Kompetisi Liga 1 2020 tengah dihentikan sementara oleh PSSI akibat merebaknya wabah Pandemi Covid-19. Hal ini mempengaruhi keuangan klub peserta Liga 1 dan Liga 2 Indonesia. Pasalnya dengan dihentikannya kompetisi, klub tidak mendapatkan pemasukan dari sponsor dan tiket pertandingan. Sementara para pemain diliburkan dan dipulangkan ke rumah masing masing.Kondisi ini membuat klub kesulitan untuk membayar gaji pemain, pelatih, official hingga karyawan klub. Karena itu semua klub mengikuti arahan dari PSSI dengan melakukan pembayaran gaji maksimal 25% atau memotong gaji sebesar 75% dari nilai kontrak.Pemotongan gaji selama diberhentikannya kompetisi akibat Pandemi virus Covid-19 berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan PSSI, dimana klub diijinkan membayar gaji pemain maksimal sebesar 25 persen yang berarti gaji pemain dipotong sebesar 75 persen disikapi oleh Kapten Madura United, Greg Nwokolo.Greg mengaku memiliki pandangan lain terhadap pemotongan gaji tersebut. Mantan striker Persija Jakarta itu tidak ingin melihat permasalahan dari sisi negatif saja yaitu pemotongan gaji tersebut merugikan pemain.Menurut Greg apa yang dilakukan klub memang benar karena kondisi force majeur seperti saat ini memaksa klub untuk melakukan kebijakan pemotongan gaji karena klub juga tidak ada pemasukan akibat kompetisi terhenti. Jadi pemotongan gaji merupakan hal yang wajar ditengah situasi sulit seperti saat ini.“Ya itu force majeur, jadi menurut saya semua negara memiliki kebijakan masing-masing. Kalau bicara di Indonesia dengan kondisi sekarang ya banyak pihak yang rugi. Klub rugi pemain rugi, pasti itu,” kata Greg Nwokolo.Greg enggan terlalu memikirkan kerugian yang dialami akibat kebijakan tersebut. Dia justru melihat dari sisi positif yang lain dimana dengan adanya libur kompetisi akibat Pandemi Virus Corona, dia  memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga yang jarang ia dapatkan ketika kompetisi tengah bergulir.“Tapi kalau saya pribadi tidak mau menghitung kerugian saja, tapi juga berkahnya juga. Saya bisa bersama keluarga karena selama ini saya tinggal mereka. Jadi saya tidak mau terlalu memikirkan kerugiannya saja,” tutur Greg Nwokolo.Kebijakan manajemen klub yang mengikuti arahan dari PSSI sebagai organisasi tertinggi sepakbola diindonesia dinilai Greg sudah tepat. Hal ini dilakukan untuk mencegah klub mengalami kebangkrutan saat jeda kompetisi akibat force majeure kondisi gawat darurat Pandemi Covid-19.Sesuai ketetapan PSSI Pengurangan gaji pemain dilakukan mulai bulan Maret hingga Juni 2020.