Kondisi Yulia Skripal, Putri Mantan Mata-mata Rusia Membaik

Putri Mantan Mata-mata Rusia
Putri Mantan Mata-mata Rusia (Foto : )
Kondisi Yulia Skripal, putri mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal  dilaporkan semakin membaik setelah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit. Rumah sakit di Inggris mengatakan putri mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal telah membaik setelah serangan gas saraf awal bulan ini dan tidak lagi dalam keadaan kritis.“Dia sudah mulai pulih tapi masih harus mendapatkan perawatan terus menerus,” kata Direktur Rumah Sakit Distrik Salisbury Christine Blanshard.Yulia Skripal dan ayahnya jatuh sakit setelah diracun dengan gas saraf di kota Salisbury, Inggris. Rusia dituduh melakukan serangan terhadap mantan mata-mata Rusia itu. Lebih dari 20 negara, termasuk AS, telah mengusir banyak diplomat Rusia sebagai reaksi atas tindakan tersebut.  Namun, Sergei Skripal masih dalam kondisi kritis, menurut Dr. Blanshard.Rusia membantah bertanggungjawab atas serangan racun saraf itu dan menuduh serangan itu dilakukan para agen intelijen Inggris untuk menjelek-jelekan Rusia. Inggris membantah tuduhan itu.Serangan terhadap mantan mata-mata Rusia , Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, dengan gas saraf yang biasa digunakan militer Rusia, telah menimbulkan tanggapan internasional yang kuat.Amerika mengusir 60 diplomat Rusia dan memerintahkan penutupan konsulat Rusia di Seattle. Gedung Putih menyatakan Presiden Donald Trump masih menghendaki kerjasama dengan Rusia, namun menyatakan bahwa tindakan-tindakan Rusia tidak memungkinkan kerjasama itu terjadi.“Peracunan di Inggris yang menjurus pada pengumuman hari ini merupakan suatu tindakan yang sangat lancang. Tindakan yang sembrono. Ini membahayakan bukan hanya dua orang yang diracun tetapi banyak warga sipil, banyak warga sipil tak berdosa,” kata Raj Shah, juru bicara Gedung Putih.Duta Besar Amerika untuk Rusia Jon Huntsman menjelaskan langkah pembalasan tersebut.“Amerika Serikat mengambil langkah ini bersama-sama dengan sekutu-sekutu NATO dan mitra-mitra kami di seluruh dunia, sebagai respons atas serangan senjata kimia yang berkualitas militer di wilayah Inggris oleh Rusia.”Duta Besar Rusia untuk Amerika, Anatoly Antonov, mengatakan Moskow terkejut oleh pengusiran tersebut, seraya menyatakan tindakan tersebut bertentangan dengan percakapan yang “konstruktif” melalui telepon antara Trump dan Presiden Vladimir Putin pekan lalu. Reuters dan VoA Indonesia