Indonesia Bangga, Sederet Film Karya Anak Bangsa Eksis di Korea Selatan

Tim Serial Gadis Kretek
Tim Serial Gadis Kretek (Foto : Busan International Film Festival)

Serial Gadis Kretek (Kamila Andini & Ifa Isfansyah) juga melakukan penayangan perdana di BIFF dalam program Renaissance of Indonesian Cinema, program fokus yang dihadirkan untuk merayakan kebangkitan sinema Indonesia pasca-pandemi serta mengedepankan karya-karya dari para sineas Indonesia yang menonjol. 

img_title
Pemain Serial Gadis Kretek. (Foto: Busan International Film Festival)

Di program tersebut juga tayang film pendek Basri and Salma in A Never Ending Comedy (Khozy Rizal). 

Film What They Don’t Talk About When They Talk About Love Mouly Surya, melakukan perjalanan kembali ke BIFF. Film tersebut pernah ditayangkan di BIFF pada 2013. 

Setelah 10 tahun, kini film itu kembali ditayangkan dan ditonton oleh generasi yang berbeda. 

Selain ketiga judul tersebut, film-film yang tayang di program Renaissance of Indonesian Cinema adalah film pendek “Dancing Colors” (M. Reza Fahriyansyah), “Laut Memanggilku” (Tumpal Tampubolon), “Vania on Lima Street” (Bayu Prihantoro Filemon), “Where The Wild Frangipanis Grow” (Nirartha Bas Diwangkara), film panjang “24 Jam Bersama Gaspar” (Yosep Anggi Noen), “Sara” (Ismail Basbeth), “Perempuan Tanah Jahanam” (Joko Anwar), “Posesif” (Edwin), dan “Ziarah” (B.W. Purba Negara). Film “Sara” juga ditayangkan di program A Window on Asian Cinema, bersama film “Ali Topan” (Sidharta Tata) dan “Women from Rote Island” (Jeremias Nyangoen).

Kabar baik dari BIFF 2023 yang akan berakhir pada 14 Oktober 2023 di antaranya adalah kemenangan proyek film terbaru sutradara Makbul Mubarak dan produser Yulia Evina Bhara dari KawanKawan Media “Watch It Burn” yang memenangkan One Cool Award berupa uang tunai di Asian Project Market (APM) 2023.