Buntut Aksi Buka Baju, Widy Vierratale Harus Minta Maaf Dalam 3x24 Jam

Widy Vierratale
Widy Vierratale (Foto : Instagram: @widikidiwdkdw)

Antv – Beberapa waktu lalu Widy Vierratale melakukan aksi menghebohkan saat konser musiknya di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kini, aksinya tersebut pun menuai kontroversi, lantaran dinilai terlalu berani dan vulgar hingga menodai budaya daerah Palu.

Video viral tersebut memperlihatkan Widy Vierratale, saat ingin menutup acara konser tersebut tiba-tiba vokalis band Vierratale itu membuka kaus putih yang ia kenakan dan melempar baju tersebut ke arah penonton.

Setelah melepas baju itu, Widy nampak hanya mengenakan sport bra berwarna hitam dan langsung lari turun dari panggung untuk menutupi dirinya.

Melihat aksi sang idola, para penggemar sudah tak heran lantaran idolanya tersebut memang kerap melakukan aksi serupa saat di atas panggung.

Namun, kali ini ada beberapa oknum dari perwakilan masyarakat Palu yang memandang lain perlakuan Widy di atas panggung.

Ketua Forum Pemuda Sulawesi Mualim Bahar mengatakan bahwa aksi panggung Widy berada di luar batas. Hal itu tak sesuai dengan budaya orang Sulawesi yang memiliki ajaran baik.

"Budaya kami orang Sulawesi tidak ada seperti itu. Jelas itu sudah di luar batas. Budaya kami orang Sulawesi itu ajarannya bagus," kata Mualim Bahar dalam keteranganya dikutip VIVA, Jumat, 18 November 2022.

Kendati begitu, pihaknya mendatangi Mabes Polri untuk melayangkan laporan informasi terkait aksi yang dilakukan Widy di atas panggung.

"Melalui kuasa hukum ini sudah legal standing. Baru-baru ini kami juga datang ke Mabes Polri untuk konsultasi terkait laporan polisi terhadap perilaku yang dilakukan oleh salah seorang artis yang tidak patut dicontoah saat datang ke kampung kami," kata Mualim.

Meski telah melaporkan Widy Vierratale ke pihak berwajib, Mualim dan kuasa hukumnya menekankan bahwa mereka memberikan waktu untuk Widy menjalankan mediasi atas kasusnya tersebut.

Mualim memberikan syarat pada Widy untuk segera menyampaikan permintaan maafnya dalam jangka waktu 3x24 jam.

"Kami masih buka mediasi buat yang bersangkutan. Sebab, sampai saat ini laporan yang dibuat ke Bareskrim masih berbentuk laporan informasi. Dan kami persilakan kepada Widy menyampaikan permohonan maaf sesuai waktu yang kami tentukan," terangnya.

Tak sampai di situ, sebagai perwakilan dari masyarakat Palu, Mualim mengungkapkan bahwa ia merasa khawatir akan terjadi hal-hal buruk di Kota Palu, termasuk akan menjadi contoh yang tidak baik bagi masyarakat di daerah sekitar.

Ia juga menyinggung terkait bencana alama yang dikhawatirkan akan terjadi sebagai wujud kemurkaan Tuhan atas aksi Widy di panggungnya.

"Tentu kami khawatirkan ada hal yang buruk terjadi lagi. Jelas kami tidak ingin terjadi tsunami lagi, azab lagi bagi kota Palu atas gaya-gaya seperti itu. Ditambah nanti anak muda di kampung kami mengikuti aksi buruk itu," tegas Mualim.