Pesinetron Shandy Syarief menjadi seorang psikopat karena terobsesi memiliki Suci yang telah bersuami. Suami Suci tak lain teman Shandy Syarief. Untuk menghibur penonton, ANTV menghadirkan sinetron Janji Suci yang tayang setiap hari sejak Agustus silam. Janji Suci dibintangi Titi Kamal (sebagai Suci), Ali Syakieb (sebagai Bayu) dan Rama Michael (sebagai Farel). Janji Suci mengisahkan kehidupan Suci yang penuh derai air mata.
Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ada Saja masalah menghampirinya. Salah satu masalah yang dihadapi Suci yakni kehadiran Hilman (diperankan Shandy Syarief). Hilman sangat terobsesi memiliki Suci. Padahal, Suci telah bersuami, Farel. Farel merupakan sahabat Hilman.
“Karakter Hilman ini psikopat sebetulnya. Jadi, dia mengagumi perempuan, terus kaya adegan-adegan dia ambil foto candid, terus dia tempelin di rumahnya, dia ngobrol, dia cium, dia raba foto-foto itu terus berusaha untuk dapetin Suci,” jelas Shandy Syarief yang ditemui saat menjalani Syuting Janji Suci di kawasan Leuwinanggung, Jawa Barat.
Dan, untuk menyenangkan hati, Hilman memanggil Suci dengan sebutan “Bebeb Suci”. “Ada satu ternyata yang panggilan Aku sendiri untuk Suci yakni keluar sendirinya dengan bilang “Bebeb Suci”. Nah, ternyata “Bebeb Suci” ini nyangkut. Nyangkut dalam artian ke penonton. Kan, kita lihat komen-komen,” papar pria kelahiran tahun 1978.
Sebutan “Bebeb Suci” membuat Hilman menjadi psikopat yang lucu. “Mereka ga memandang sosok psikopat yang bener-bener sadis. Ada kelucuan yang lo bener-benar gila. Lo cuman menghayal doang sok-sokan manggil “Bebeb Suci”. Tapi, si Sucinya sendiri ga tau. Itu panggilan diri aku sendiri buat Suci disaat aku sendiri lagi berkhayal dengan dia,” jelas Shandy Syarief.
Untuk memperkaya aktingnya, Shandy Syarief memiliki banyak referensi, diantaranya tokoh Joker. “Melihat beberapa karakter-karakter yang ada di film yang nyeleneh-nyeleneh, ga sampai ke psikopat banget, ya coba-coba aku ambil beberapa kira-kira pantes ga dengan track Hilman di Janji Suci,” pungkas Shandy Syarief. Alfia Sudarsono dan Bambang Supriyanto | Bogor
