Taruna ATKP Yang Tewas Dianiaya Senior Dimakamkan

Aldama
Aldama (Foto : )
Jenazah Aldama Putra Pongkala. Taruna Tingkat Satu Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar dikebumikan di tempat pemakaman TNI Angkatan Udara di Padang Alla Maros. Tangis pilu kehilangan keluarga pun mewarnai upacara pemakaman.
Newsplus.antvklik.com- Tangis pilu keluarga pecah saat jenazah Taruna ATKP Aldama Putra Pongkala, diturunkan ke liang lahat. Aldama, taruna tingkat satu ATKP Makassar, tewas setelah dianiaya oleh salah seorang senior di kampusnya. Ibu almarhum  dipapah oleh saudara dan kerabat korban, akibat tidak kuasa menahan kesedihan akan kepergian anak tercintanya.Pemakaman jenazah Taruna ATKP ini dilakukan dengan upacara persada yang diikuti oleh sivitas  Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan Makassar. Selain kerabat dan keluarga, taruna-taruni AKTP Makassar ikut hadir dipemakaman untuk mengiringi kepergian almarhum ke peristirahatan terakhirnya.Insiden penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, menyisakan luka mendalam pada keluarga yang ditinggalkan. Mereka menuntut adanya keadilan hukum yang diberikan kepada pelaku. “Kasusnya penuh kaganjilan, karena pertama dikatakan jatuh di kamar mandi, ternyata di bawa ke rumah sakit babak belur, pelipis, dada dan belakang. Kami keluarga mengharapkan agar pelaku di hukum sesuai hukum yang berlaku, kami mencari keadilan,” kata Wandis Pongkala, keluarga korban.Almarhum diketahui meninggal akibat luka lebam di beberapa bagian tubuhnya setelah dianiaya seniornya Taruna ATKP tingkat 2.  Polisi menetapkan Taruna ATKP Rusli, 21 tahun,  sebagai tersangka.Almarhum dianiaya seniornya, karena dianggap melakukan pelanggaran disiplin karena tak memakai helm saat mengendarai sepeda motor di dalam kampusnya. Pelaku lalu memerintahkan korban ke barak tempat pelaku dan di sanalah korban dianiaya sampai meninggal.Kekerasan di sekolah kedinasan terus terjadi. Catatan Antv menunjukkan perilaku kekerasan ini terjadi di hampir semua sekolah kedinasan. Di Akademi Kepolisian, Muhammad Adam, Taruna Akademi Kepolisian, menemui maut di sekolah yang dibiayai penuh dengan uang rakyat.Pada 2003 silam, Wahyu Hidayat, seorang Praja Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (sekarang bernama Institut Pemerintahan Dalam Negeri) tewas. Masih di IPDN, Pada 2007, praja bernama Cliff Muntu yang jadi korban. Dia juga tewas karena dianiaya senior.Di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta juga terjadi. Korban terakhir adalah Amirullah Adityas Putra. Dia tewas di awal 2017, setelah menerima pukulan bertubi-tubi di perut, dada, dan ulu hati.I Asis Hamid I Maros | Sulawesi Selatan I