COVID-19 Mungkin Tidak Akan Pernah Hilang. Ini Kata WHO

virus corona di Brasil (Aljazeera)
virus corona di Brasil (Aljazeera) (Foto : )
WHO memperingatkan bahwa COVID-19 mungkin tidak akan pernah hilang,  karena krisis mental kesehatan global ini terus meningkat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa virus corona baru (COVID-19) "mungkin tidak akan pernah hilang", sebab para ahli memperkirakan bahwa krisis kesehatan mental global yang disebabkan oleh pandemi itu terus meningkat.Melansir Aljazeera, Selasa (19/5/2020) badan kesehatan global juga telah memperingatkan agar tidak perlu memprediksi berapa lama virus corona akan terus beredar, dan menyerukan "upaya besar-besaran" untuk mengatasinya persebaran penyakit ini."Virus ini dapat menjadi virus endemik lain di komunitas kami," kata Dr Mike Ryan dari Program Kedaruratan Kesehatan WHO."Dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang. HIV belum hilang. Yah, kita sudah sepakat dengan virus, dan kita telah menemukan terapi, dan kita telah menemukan metode pencegahan. Dan orang-orang tidak merasa sebagai takut seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Dan kami menawarkan kehidupan kepada orang dengan HIV. "Dr Ryan mengatakan, dirinya tidak ingin membandingkan kedua penyakit tersebut, namun memperingatkan bahwa orang harus tetap berpikiran "realistis"."Saya tidak berpikir bahwa siapa pun dapat memprediksi kapan atau apakah penyakit ini akan hilang," katanya. "Namun kami memiliki satu harapan besar. Jika kami menemukan vaksin yang sangat efektif dan dapat kami distribusikan kepada semua orang di dunia yang membutuhkannya, kami mungkin memiliki kesempatan untuk menghilangkan virus ini.”Sebuah laporan departemen kesehatan mental WHO kepada PBB, memperingatkan krisis lain yang membayangi: "Isolasi, ketakutan, ketidakpastian, kekacauan ekonomi – semua ini dapat menyebabkan tekanan psikologis," kata direktur departemen itu, Devora Kestel.Kestel mengatakan, dunia bisa saja nantinya melihat lonjakan kecenderungan penyakit mental, termasuk di antaranya bagi anak-anak, orang muda, hingga petugas kesehatan.
Penulis: Yustinus Bagus