20 Kali Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanis Gunung Anak Krakatau Mencapai 2.000 Meter

20 Kali Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanis Gunung Anak Krakatau Mencapai 2.000 Meter
20 Kali Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanis Gunung Anak Krakatau Mencapai 2.000 Meter (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Antv – Sejak hari Minggu (26/11/2023) hingga hari ini, Selasa (28/11/2023), Gunung Anak Krakatau (GAK), yang berada di wilayah Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, mengalami erupsi sebanyak 20 kali.

Erupsi Gunung Anak Krakatau dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter diatas puncak atau 2.157 meter diatas permukaan laut.

Andi Suwardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau mengatakan Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi setelah pada musim kemarau tidak pernah aktif. Namun pada awal pekan ini atau sejak turun hujan, Gunung Anak Krakatau kembali alami erupsi.

"Erupsi ini merupakan rutinitas dari Gunung Anak Krakatau. Karena sejak terjadi Tsunami, Gunung Anak Krakatau mulai membangun tubuhnya kembali. Ke depannya akan kembali terjadi erupsi seperti ini," kata Andi Suwandi, Selasa (28/11/2023).

Meski sempat terdengar suara dentuman saat Gunung Anak Krakatau erupsi, namun ombak laut tenang. Status Gunung Anak Krakatau pada level siaga 3.

"Masyarakat diimbau tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif," tutur Andi Suwandi.

Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terletak di Desa Hargo Pancuran mencatat setidaknya ada 60 kali letusan yang terjadi pada Senin (27/11/2023). Meski demikian, masyarakat diimbau tidak panik dan tetap waspada.

"Teramati sebanyak 60 kali letusan dengan tinggi 300-1500 m dari permukaan laut dengan warna asap hitam tipis tekanan lemah tinggi lk 25-50 m, dan teramati sinar api tinggi lk 50-500m," beber Andi Suwandi.

Adapun erupsi abu vulkanik tertinggi terjadi pada Selasa, (28/11/2023), pukul 00:00 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 2157 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 149 detik.