70 Kali Karhutla di Jalan Tol Lampung, Hutama Karya Gelar Pelatihan dan Simulasi Pemadaman Kebakaran

70 Kali Karhutla di Jalan Tol Lampung, Hutama Karya Gelar Pelatihan dan Simulasi Pemadaman Kebakaran
70 Kali Karhutla di Jalan Tol Lampung, Hutama Karya Gelar Pelatihan dan Simulasi Pemadaman Kebakaran (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Antv – Mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sekitar lahan jalan tol yang diakibatkan oleh perubahan iklim, Hutama Karya selaku pengelola Tol Terpeka menggelar pelatihan dan simulasi tanggap darurat bahaya Karhutla di Rest Area KM 164 Jalur A.

Branch Manager Tol Terpeka, Taufiq Hidayat mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan agar petugas jalan tol juga memiliki kompetensi dasar penanganan Karhutla sehingga apabila api masuk ke area tol dapat ditangani langsung.

"Setidaknya 70 kali kejadian Karhutla terjadi di sekitar wilayah tol Terpeka sejak 2 Januari hingga 16 September 2023, dengan kejadian terbanyak di sekitar KM 172+000 s.d KM 185+000 tepatnya di wilayah Tulang Bawang, untungnya seluruh kejadian dapat ditangani dengan baik tanpa berdampak pada operasional tol," kata Taufiq, Senin (18/9/2023).

Dalam kegiatan pelatihan dan simulasi ini, Hutama Karya bekerja sama dengan tim ahli dari Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD Kabupaten dengan mendatangkan 7 personil instruktur.

"Ada sebanyak 40 personil Tol Terpeka yang menjadi peserta dalam kegiatan pelatihan dan simulasi ini, alhamdulillah berjalan dengan lancar," tambahnya.

Lebih lanjut Taufiq juga menyampaikan bahwa dari beberapa kejadian Karhutla yang terjadi, Hutama Karya terus melakukan evaluasi untuk meminimalisir dampak terhadap operasional jalan tol salah satunya dengan menambahkan alat-alat yang dapat membantu pemadaman serta melakukan pengawasan pada titik rawan api sebagai tindak mitigasi risiko Karhutla.

"Kami melakukan penambahan APAR, mobil tangki air, pompa portable hingga alat pemukul api (gepyok api) untuk memitigasi agar api lebih cepat dikuasai dan dipadamkan saat terjadi Karhutla," ucap Taufiq.

Berdasarkan hasil evaluasi, beberapa kejadian diduga terjadi bermula dari api kecil seperti pembakaran sampah atau semak, api puntung rokok yang tidak diawasi dengan baik sehingga pengaruh cuaca panas dan angin yang kencang menyebabkan api membesar atau berpindah ke lokasi lain.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyalakan api tanpa adanya pengawasan dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, selain dapat menyebabkan kerugian negara pelaku penyebab Karhutla juga dapat dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku," tutup Taufiq Hidayat.

Adapun himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat juga telah dilakukan oleh Hutama Karya melalui spanduk, VMS (Variable Message Sign), Public Address di gerbang tol maupun rest area serta melakukan penyuluhan ke rumah-rumah warga pemilik kebun sekitar jalan tol.