Musim Panen Raya, Harga Gabah Anjlok, Petani di Bojonegoro Menangis

Harga Gabah Anjlok, Petani di Bojonegoro Menangis
Harga Gabah Anjlok, Petani di Bojonegoro Menangis (Foto : Antvklik | Dewi/ Bojonegoro)

Antv –Memasuki musim panen raya, para petani di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, resah. Mereka mengeluh, harga gabah pada musim panen kali ini terus merosot.

Surgianto (41), warga tani di Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, Bojonegoro mengatakan harga gabah sawah saat ini merugikan petani. Pasalnya biaya produksi tanam hingga panen tidak sesuai bahkan cenderung merugi.

"Cuaca yang masih belum menentu sehingga padi banyak yang terserang hama sehingga hasil panen juga tidak bias maksimal," kata Surgianto.

Harga gabah kering panen ditingkat petani turun drastis dari kisaran Rp. 5.000 hingga 5.600,- perkilogram, kini menjadi Rp. 4.700,- perkilogram.

“Turunnya ini sudah setengah bulanan, setiap hari turun secara drastis, “ keluhnya. “

Kondisi ini, kata Surgianto, membuat petani merugi. Kami petani sangat berharap ada solusi dari pemerintah, mungkin mengumpulkan tengkulak yang membeli gabah atau bagaimana cara yang dilakukan agar petani tidak mendapatkan harga gabah yang terus merosot.

 

img_title
Harga Gabah Anjlok, Petani Jadi Menangis. (Foto: Antvklik | Dewi/ Bojonegoro)

 

Surgianto menambahkan, merosotnya harga gabah di tangan petani, membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Dan ini terjadi menjadi persoalan klasik yang terus terjadi saat panen raya.

"Pada musim panen kadang pupuk sulit didapatkan, bahkan harga mahal. Waktu panen raya harga turun drastis, sehingga tidak sesuai modal yang dikeluarkan petani saat bercocok tanam," tutur Surgianto sedih.

Para petani berharap harga gabah ini, kembali naik, setidaknya stabil dikisaran harga 5 ribu rupiah perkilogram. Sehingga tak membuat petani semakin merugi.