Pernyataan itu di sampaikan BIG dengan mengutip pendapat Dr Amin Widodo dari ITS serta Peneliti Utama BRIN Prof Heriadi. Bahwa struktur yang menyerupai gunung merupakan kenampakan topografi yang naik di dasar laut.
Gunung itu terjadi karena adanya tunjaman dari lempeng Indo-Australia. Akibatnya, bagian lempeng yang lain terdorong ke atas hingga membentuk gunung. Secara geologis proses pembentukannya sendiri sudah dimulai sejak jutaan tahun lalu.
Hanya baru ditemukan ketika BIG bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) melakukan survei untuk kepentingan landas kontinen.
Sementara itu Bupati PacitanĀ Indrata Nur Bayuaji menyebutkan informasi resmi dari BIG itu merupakan kabar baik bagi warga Pacitan. Terlebih statusnya dipastikan bukan gunung berapi.
Bupati pun mengimbau masyarakat tak resah dengan temuan gunung bawah laut di Barat daya perairan Kota 1001 Gua.
Masyarakat yang terbiasa melakukan aktivitas di perairan pun tetap dapat bekerja seperti biasa. Tanpa harus khawatir dampak yang timbul dari gunung bawah laut itu.
"Sekali lagi masyarakat (diminta) tetap tenang, tidak perlu khawatir. Artinya potensi bahayanya tidak ada," tegas Mas Aji.