80 Warga Mengungsi Akibat Banjir Rob yang Bersamaan Gempa Talaud M7,1

BPBD Kabupaten Halmahera Utara buat tanggul sementara.
BPBD Kabupaten Halmahera Utara buat tanggul sementara. (Foto : BNPB)

Pihak BPBD Kabupaten Halmahera Utara telah memberikan bantuan kebutuhan dasar, baik makanan, logistik lainnya dan peralatan yang dibutuhkan selama di pengungsian. BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membuat tanggul penahan ombak dari kantong berisi pasir dan melakukan pembersihan puing bangunan yang rusak akibat terdampak banjir rob.

Situasi Kondusif Gempabumi M 7.1 sendiri telah menyebabkan dua unit rumah rusak di Desa Sabatai Tua, Kecamatan Morotai Selatan dan empat unit rumah rusak di Desa Sangowo Barat, Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Morotai.

BPBD Kabupaten Pulau Morotai saat ini telah melaporkan bahwa sedikitnya ada 24 jiwa yang terdampak gempabumi tersebut. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa itu, situasi sudah kondusif dan kerugian material masih dalam pendataan lebih lanjut.

Sementara itu hasil laporan sementara dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempabumi yang berpusat di 2.80 LU dan 127.11 BT itu juga dirasakan di Kabupaten Halmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara.

Berikutnya Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Kabupaten Kepulauan Sangihe di Provinsi Sulawesi Utara, juga melaporkan guncangan gempabumi dengan periode waktu antara 20-25 detik.

Hingga saat ini, BMKG mencatat ada sebanyak 31 gempabumi susulan dengan skala M 3.8 sampai dengan M 5.3 yang berpusat tak jauh dari lokasi episentrum gempa utama..

Sebagai antisipasi adanya potensi dampak gempabumi susulan, BPBD setempat telah memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.