Tanah Longsor dan Angin Kencang Terjang Wonosobo Akibat Cuaca Ekstrem

Dampak tanah longsor di Wonosobo, Jawa Tengah.
Dampak tanah longsor di Wonosobo, Jawa Tengah. (Foto : BNPB)

Selain lima rumah, akses jalan desa sempat terputus karena terkena material. Kendati tidak ada korban jiwa, namun keretakan tanah mengancam 30 rumah. Tanah longsor yang berdampak pada akses jalan juga terjadi di Desa Somogede, Kecamatan Wadaslintang. Selain itu, material longsor juga menutup aliran air. Berikutnya tanah longsor berdampak pada rumah warga yang bersebelahan dengan gedung sekolah.

Rumah dan sekolah yang berada di lereng tebing terdampak material longsoran hingga mengalami kerusakan du bagian dinding dan atap.

Tim gabungan segera melakukan antisipasi demi meminimalisir dampak buruk. Terakhir, derasnya aliran sungai yang meluap akibat hujan selama lebih dari 10 jam telah menerjang jembatan hingga rusak. Peristiwa itu terjadi di jalan Desa Karanganyar menuju Desa Andonglawak.

Selain jembatan hancur, tanggul irigasi persawahan juga jebol sepanjang 25 meter hingga banjir menggenangi areal persawahan.

Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem terhitung mulai tanggal 9 sampai 15 Oktober 2022.

Menurut BMKG, sepekan ke depan wilayah Indonesia akan berpotensi mengalami gejala fenomena alam seperti gelombang tinggi, angin kencang, angin putih beliung, hujan deras dan yang dapat disertai petir. Fenomena itu dapat berdampak pada kejadian bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang dan sebagainya. BMKG merinci, setidaknya ada delapan provinsi yang masuk pada kategori ‘siaga’ potensi cuaca ekstrm yang meliputi Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tengah.