Honda Akan Relokasi Pabrik dari India ke Indonesia, Suzuki Tambah Investasi Rp1,2 Triliun

menperin
menperin (Foto : )
Pertemuan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dengan sederet raksasa otomotif Jepang membuahkan hasil. Suzuki pastikan tambah investasi Rp1,2 triliun, sedangkan Honda akan relokasi pabrik dari India ke Indonesia.
Berbagai komitmen berhasil dicapai dari kunjungan kerja Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Tokyo Jepang Kamis (11/3/2021).Pertemuan berlangsung dengan 4 perusahaan otomotif Jepang yaitu Mazda Motor Corp., Honda Motor Co. Ltd., Suzuki Motor Corp., dan Toyota Motor Corp.Dengan didampingi Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan komitmen Honda untuk tambahan investasi dan relokasi pabrik dari India ke Indonesia."Mereka sebelumnya sudah komitmen tambahan investasi sampai 2024 sebesar Rp 5,2 triliun untuk pengembangan model baru di Indonesia. Termasuk ekspansi kegiatan produksi dan menambah negara tujuan ekspor dengan memperkuat model baru pada 2022 sekitar 31 negara. Honda juga akan relokasi pabriknya dari India ke indonesia," katanya dalam konferensi pers virtual.Selain dengan Honda, Menperin juga menjelaskan, komitmen tambahan investasi dari Suzuki."Sampai 2024 Suzuki akan menambah investasi Rp 1,2 triliun", lanjutnya.Menurut Menperin, dalam pertemuan dengan Toyota ada rencana perluasan pasar ekspor dari 80 negara menjadi 100 negara pada 2024. Sementara dengan pihak Mazda, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan belum ada komitmen yang dicapai.Sedangkan pembicaraan dengan Sojitz Corporation diperoleh komitmen untuk pengembangan industri metanol dan amonia di kawasan Teluk Bintuni Papua Barat.“Proyek Bintuni masuk dalam status Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga akan memperoleh kemudahan serta berbagai insentif Pemerintah," ujar Agus Gumiwang.

Protokol Kesehatan Ketat

Menperin Agus Gumiwang juga bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hiroshi Kajiyama dan Penasihat Khusus Perdana Menteri (PM) Jepang Hiroto Izumi."Pertemuan sangat positif. Dengan Hiroshi Kajiyama yang tadinya dijadwalkan hanya 30 menit menjadi 50 menit. Kepada keduanya kami dorong agar Pemerintah Jepang mendorong perusahaan Jepang agar menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi," papar Agus.Dalam pertemuan itu, Menperin mengapresiasi berbagai komitmen yang dicapai selama pertemuan dengan pebisnis otomotif, asosiasi dan pejabat Pemerintah Jepang.Ia  juga mengapresiasi kerja keras Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo yang memfasilitasi rangkaian pertemuan yang berlangsung.Sementara Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi menjelaskan, rangkaian pertemuan Menperin ini dilakukan dengan mengikuti aturan protokol kesehatan Jepang yang sangat ketat."Sebelum mengeluarkan visa untuk Menperin, saya diminta oleh Pemerintah Jepang berikan jaminan tertulis agar semua pertemuan dibatasi. Semua pertemuan berlangsung hanya di Hotel Imperial. Kecuali dengan Menteri dan Penasihat Khusus PM Jepang," tutur Heri Akhmadi yang akan menjalani karantina mandiri 14 hari setelah kunjungan kerja di Tokyo Jepang. (*)