Buang Sampah Sembarangan, Karan Johar Dituntut Bayar Denda atau Minta Maaf

Buang Sampah Sembarangan, Karan Johar Dituntut Bayar Denda atau Minta Maaf (Foto hindustantimes.com)
Buang Sampah Sembarangan, Karan Johar Dituntut Bayar Denda atau Minta Maaf (Foto hindustantimes.com) (Foto : )
Menteri Goa memperingatkan tim Produksi Dharma Karan Johar untuk meminta maaf yang lembut atau bayar denda. Tuntutan itu terkait buang sampah sembarangan.
Dharma Productions dari pembuat film Karan Johar diketahui melakukan aksi tidak simpatik. Yakni membuang sampah sembarangan di sebuah desa di negara bagian itu.Aksi membuang sampah sembarangan itu dilakukan selama pembuatan film baru dari sutradara papan atas Bollywood, Karan Johar.Aksi tim Produksi Dharma Karan Johar menuai kontroversi setelah penduduk Nerul di Goa Utara mengunggah video yang menunjukkan limbah. Diduga limbah itu dihasilkan oleh kru film.Film yang dibuat dan akan dibintangi oleh Deepika Padukone itu, diketahui telah selesai proses syuting. Alih-alih merapihkan kembali lokasi syuting, para kru malah membuang sampah sembarangan.Setelah masalah tersebut disorot di media sosial, Entertainment Society of Goa (ESG) milik pemerintah, langsung mengeluarkan pemberitahuan. Mereka mengultimatum Dharma Productions.Berbicara dengan wartawan, Menteri Pengelolaan Limbah Goa Michael Lobo mengatakan, direktur atau pemilik Dharma Productions harus meminta maaf.Permintaan maaf ditujukan kepada orang-orang di negara bagian itu karena mengotori tempat itu dan meninggalkannya tanpa membersihkannya."Ajukan permintaan maaf di Facebook bahwa itu adalah kesalahan dan terima kesalahannya. Jika mereka tidak melakukannya, kami akan denda mereka. Departemen saya akan memberlakukan denda pada Dharma Productions," katanya.Sementara itu, Dilip Borkar, produser lini yang disewa oleh rumah produksi tersebut mengatakan, pengambilan gambar film tersebut dilakukan di sebuah vila di Nerul.“Sampah yang dikumpulkan setiap hari setelah pengambilan gambar dibuang di lokasi yang ditentukan oleh petugas setempat. Itu rutin dikumpulkan oleh kontraktor kecuali pada hari Minggu, ketika tetap tergeletak di sana dan video diambil dan diunggah di media sosial,” ujarnya. .