Danarto Berpulang, Indonesia Kehilangan Sosok Sastrawan Penting

RIP-anies baswedan
RIP-anies baswedan (Foto : )
Lebih satu jam Danarto menunggu si mahasiswa. Ia cemas, khawatir ada sesuatu menimpa mahasiswa itu. Untunglah ia punya alamat tempat kosnya. Maka, Danarto pun meluncur ke sana. Sampai di alamat yang dituju, mahasiswa itu tergolek tidur. Ia lupa janjinya pada Danarto.
Menjelang sore, mahasiswa itu bangun. Ia terkejut. Di depan pintu kamar kosnya, tergeletak sebuah buku fotokopian, antologi cerpen Naguib Mahfudz. Itulah buku yang sekian lama pontang-panting dicarinya. Di antara lembaran buku itu, ada secarik kertas dengan tanda tangan Danarto. Isinya: ‘Tadi saya menunggu lama. Karena engkau tak juga datang, saya khawatir sesuatu menimpamu. Maka, saya memutuskan datang, mencari alamat tempat kosmu. Dan Alhamdulillah, ketemu. Saya sudah fotokopikan buku yang kau pesan. Semoga bermanfaat.’ Tertanda: Danarto!
Setelah menyelesaikan skripsinya, mantan mahasiswa itu entah bekerja di mana. Tetapi, ia tidak dapat melupakan makhluk tawaduk yang bernama Danarto. Sebab, ketika ia minta maaf dan menanyakan biaya fotokopian buku itu, Danarto enteng saja menjawab: Tidak apa-apa. Saya bahagia telah membantumu. Semoga skripsimu segera selesai!’Saya takjub mendengar kisah mahasiswa itu. Dari matanya menetes bening bulir-bulir air mata.” Danarto meninggal dunia pada Selasa, 10 April 2018, pukul 20.54 WIB di ruang Unit Gawat Darurat  RS Fatmawati akibat tertabrak sepeda motor di Kampung Utan, Ciputat. Kala itu dia sedang menyeberang jalan. Baca juga