Ini Kata Pakar Terkait Kekhawatiran Mengkonsumi MSG untuk Masakan Lezat dan Sehat

Ini Kata Pakar Terkait Kekhawatiran Mengkonsumi MSG untuk Masakan Lezat dan Sehat
Ini Kata Pakar Terkait Kekhawatiran Mengkonsumi MSG untuk Masakan Lezat dan Sehat (Foto : Istimewa)

Faktanya, menambahkan terlalu banyak MSG sebagai bumbu tambahan justru dapat mengurangi kelezatan dari makanan tersebut.

Mitos: MSG dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain

Faktanya, MSG tidak memicu sakit kepala. Beberapa makanan memang telah dikaitkan dengan migrain, tetapi baik glutamat maupun MSG tidak terbukti menjadi penyebab langsung, bahkan setelah dilakukannya penelitian ekstensif dengan dosis glutamat yang besar.

Pada Januari 2018, International Headache Society menghapus MSG dari daftar faktor penyebab sakit kepala.

Sebelumnya, MSG telah terdaftar sebagai zat yang dikaitkan dengan sakit kepala di International Classification of Headache Disorders (ICHD) Society.

Sekarang, dalam ICHD edisi ke-3, berdasarkan bukti ilmiah terbaru, MSG telah dihapus dari daftar ini.

Mitos: MSG mengandung sodium yang tinggi

Faktanya, Monosodium glutamat, atau MSG, adalah bentuk glutamat murni, yang bergabung dengan natrium (sodium). MSG memiliki kandungan natrium yang lebih rendah daripada garam meja dan sering digunakan untuk membantu meningkatkan rasa pada makanan yang rendah natrium.

Mengganti garam dengan beberapa MSG dalam resep masakan akan mengurangi kandungan natrium pada masakan tersebut.

Hal ini dikarenakan MSG memiliki natrium dua pertiga lebih sedikit daripada garam meja.

Dalam sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition (April 2010), para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu menilai asupan glutamat makanan pada hampir 1.300 orang Tiongkok.

Para peneliti mengamati bahwa selama penelitian 5 tahun, tidak ada hubungan antara konsumsi MSG dan penambahan berat badan, bahkan pada orang dengan asupan MSG yang relatif tinggi.

Sebuah studi sebelumnya yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition (EJCN) edisi Februari 2019, menemukan bahwa monosodium glutamat (MSG) dalam makanan mungkin memiliki efek positif pada fungsi kognitif pada orang yang menderita demensia.

Dalam studi EJCN, para peneliti di School of Health Science, Tottori University Jepang, membagi peserta studi menjadi dua kelompok berdasarkan apakah mereka mengonsumsi MSG.

Ini adalah uji coba dengan sistem single-blind (di mana subjek penelitian tidak mengetahui bahan uji yang diberikan) dan placebo-controlled (di mana subjek penelitian dibagi menjadi 2 dan diberi bahan uji berbeda).