Peminjaman Tabung Oksigen Gratis Diminati Warga

Peminjaman Tabung Oksigen Gratis Diminati Warga
Peminjaman Tabung Oksigen Gratis Diminati Warga (Foto : )
Peminjaman tabung oksigen gratis yang digagas oleh Gerakan Indonesia Kita (GITA) diminati warga yang kesulitan mendapatkan tabung oksigen untuk merawat pasien Covid-19.
Pusat aktivitas Gerakan Indonesia Kita (GITA) tampak sibuk di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (8/7/2021). Relawan dan petugas menghitung dan memastikan jumlah tabung yang kosong dan terisi. Tabung yang kosong segera diangkut untuk diisi.Menurut Tim Pelaksana GITA Bobhil, data hari ini, Kamis (8/7/2021) sudah ada 1.867 pendaftar yang sudah mengirimkan formulir pengajuan pinjaman. Sedangkan jumlah tabung oksigen yang dimiliki GITA hanya 275 tabung.“Mendaftar 1.867 itu yang memohonkan peminjaman. Lalu yang sudah dipinjamkan ada 211 orang dari total tabung 275,” jelas Bobhil.Syarat bagi warga yang akan meminjam tabung dengan mengisi formulir.“Warga mengajukan pinjaman dengan mengisi formulir. Dari situ akan ada tim asesmen yang  akan menilai apa yang bisa dipinjamkan atau tidak. Tentu dengan melihat bagaimana saturasi oksigen pasien lalu tim asesmen akan menghubungi secara personal dari orang yang mengajukan permohonan itu. menanyakan bagaimana kondisi pasien,” ungkap Bobhit.[caption id="attachment_477294" align="alignnone" width="900"]
tabung Warga meminjam tabung oksigen gratis. (Foto: Mahendra Dewanata)[/caption]Sedangkan bagi warga yang ingin menyumbang tabung atau kebutuhan dana bisa langsung menghubungi telepon hotline GITA.“Menyumbangkan dengan menghubungi Hotline kita. Apakah nanti akan dijemput atau diantar. Pokoknya yang ada disini, Kami membuka peluang  mereka bisa mengantar atau kami jemput,” kata Bobhit.Salah seorang warga yang meminjam tabung Heri Widodo menjelaskan sangat terbantu dengan aktivitas peminjaman gratis ini.“Ini sangat terbantu banget,” ujar Heri di lokasi peminjaman.Ia mengaku saudara istrinya sedang terkena Covid-19. Memiliki keluhan gejala sesak nafas. Cendono - Mahendra Dewanata | Jakarta