Usai Jokowi Hubungi Kapolri, 49 Pelaku Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok Dibekuk

PELAKU PUNGLI
PELAKU PUNGLI (Foto : )
Keluhan para supir truk kontainer terkait pungutan liar (pungli) dan premanisme di Pelabuhan Tanjung Priok kepada Presiden Joko Widodo, langsung ditindaklanjuti dengan cepat oleh jajaran kepolisian Polres Metro Jakarta Utara.
Sebanyak  49 orang yang terlibat kasus premanisme dan pungli dibekuk aparat Polres Metro Jakarta Utara dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, (11/6/2021). Mereka ditangkap di sejumlah pos -pos jaga tempat keluar masuk truk kontainer."Yang kami amankan sekarang ada 49 orang dengan perannya masing-masing, dengan kelompok masing-masing di pos masing-masing di dua PT, baik PT DKM dan juga PT GFC yang diamankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam jumpa pers di Polres Jakarta Utara, Jumat, (11/6/2021).Polres Jakarta Utara mengamankan 42 orang yang ditangkap dari berbagai polsek di Jakarta Utara. Seperti Polsek Cilincing dan Polsek Tanjung Priok masing-masing mengamankan 6 dan 8 pelaku pungli. Sementara Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengamankan 7 orang.[caption id="attachment_470856" align="aligncenter" width="900"]
Para pelaku pungli di Pelabuhan Tanjung Priok yang diamankan pihak kepolisian, Jumat, (11/6/2021). (ANTV/ Novi Zakaria).[/caption]Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusril Yunus mengungkapkan, para pelaku merupakan karyawan dan satpam di tempat keluar masuk truk kontainer. Mereka menarik pungli dengan nilai yang bervariasi, mulai Rp2.000 hingga Rp20.000 ribu per pos."Mulai dari jalan raya yang diungkap Polsek Cilincing dan Tanjung Priok, kemudian masuk ke pos-pos sampai dengan terakhir diungkap Polres KP3 ini di JICT saat akan mengangkat barang itu tidak diizinkan mengangkat," ungkap Yusri.
Para pelaku pungli dinilai sangat meresahkan kala supir menolak memberikan uang. Sebab, mobil akan diminta minggir dan tak diperbolehkan masuk ke area pelabuhan. Jika ditotal, dari awal pintu masuk hingga di dalam, satu mobil harus mengeluarkan Rp13.000 untuk pungli ini.
"Ini permainan-permainan jahatnya, mereka-mereka semua ini menghambat semuanya. Jadi, total itu sekitar di GFC sekitar Rp13 ribu per satu kendaraan. Satu hari itu bisa 500 kendaraan kontainer, coba dikalikan sekitar Rp6,5 juta yang harus dikeluarkan oleh para sopir-sopir," kata Yusri.