Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan riset kualitas siaran acara televisi Nasional. Hasilnya, riset yang dilakukan terhadap program sinetron, variety show dan infotaimen, memiliki nilai terendah
.Komisi Penyiaran Indonesia, bekerja sama dengan Universitas Andalas, Padang, melakukan risert terhadap indeks kualitas program siaran televisi pada periode tahun 2021, Senin pagi, di Padang, Sumatera Barat.Atas hasil riset indeks kualitas program siaran televisi yang dilakukan itu, KPI berharap program-program ini bisa diperbaiki. Sehingga bisa setara program lainnya.Sementara untuk program religi rata-rata semuanya bagus, meski pun masih tetap ada catatan yang harus diperbaiki.[caption id="attachment_467654" align="alignnone" width="900"]
![Peserta mendengarkan pemaparan anggota KPI (Antv-Indra Mairoli)]()
Peserta mendengarkan pemaparan anggota KPI (Antv-Indra Mairoli)[/caption]Minimnya penyadaran terhadap masyarakat untuk dapat memilih dan memilah siaran yang sesuai dan baik, menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas.Sehingga hal itu perlu literasi yang berkesinambungan masyarakat terhadap pemanfaatan media secara baik.Menurut Komisioner Koordinator Kelembagaan KPI pusat, Irsal Ambia, publik merupakan konsumen yang menentukan bagus tidaknya siaran.“jadi dengan adanya FGD bertujuan untuk mengukur atau menggambarkan seperti apa kualitas penyiaran yang ada di Indonesia,” jelas Irsal.[caption id="attachment_467653" align="alignnone" width="900"] ![Irsal Ambia, Komisioner Koordinator Kelembagaan KPI Pusat]()
Irsal Ambia, Komisioner Koordinator Kelembagaan KPI Pusat[/caption]Kordinator risert KPI, Andi Adrianto menjelaskan, pihaknya melakukan risert terhadap delapan kategori program siaran yang ada di televisi. Yakni berita, talk sow, religi, wisata budaya, sinetron, anak, varity show dan infotainmen.Dari delapan program televisi yang dirisert, tim penilai dari universitas Andalas memberikan nilai yang bagus terhadap kualitas program siaran televisi.Meski demikian tim masih memberikan catatan terhadap beberapa kategori program siaran.Selain di Sumatera Barart, KPI pusat juga melakukan kerja sama dengan delapan perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan risert kualitas indeks program televisi Indonesia.https://youtu.be/WyyIXV4wbRA Indra Mairoli | Padang, Sumatera Barat
Peserta mendengarkan pemaparan anggota KPI (Antv-Indra Mairoli)[/caption]Minimnya penyadaran terhadap masyarakat untuk dapat memilih dan memilah siaran yang sesuai dan baik, menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas.Sehingga hal itu perlu literasi yang berkesinambungan masyarakat terhadap pemanfaatan media secara baik.Menurut Komisioner Koordinator Kelembagaan KPI pusat, Irsal Ambia, publik merupakan konsumen yang menentukan bagus tidaknya siaran.“jadi dengan adanya FGD bertujuan untuk mengukur atau menggambarkan seperti apa kualitas penyiaran yang ada di Indonesia,” jelas Irsal.[caption id="attachment_467653" align="alignnone" width="900"] 
Irsal Ambia, Komisioner Koordinator Kelembagaan KPI Pusat[/caption]Kordinator risert KPI, Andi Adrianto menjelaskan, pihaknya melakukan risert terhadap delapan kategori program siaran yang ada di televisi. Yakni berita, talk sow, religi, wisata budaya, sinetron, anak, varity show dan infotainmen.Dari delapan program televisi yang dirisert, tim penilai dari universitas Andalas memberikan nilai yang bagus terhadap kualitas program siaran televisi.Meski demikian tim masih memberikan catatan terhadap beberapa kategori program siaran.Selain di Sumatera Barart, KPI pusat juga melakukan kerja sama dengan delapan perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan risert kualitas indeks program televisi Indonesia.https://youtu.be/WyyIXV4wbRA Indra Mairoli | Padang, Sumatera Barat
Baca Juga :
