Kemenkes: Semua Vaksin Covid-19 yang Telah Dapat Uji Klinis, Sama Baiknya untuk Ketahanan Tubuh

Kemenkes: Semua Vaksin Covid-19 yang Telah Dapat Uji Klinis, Sama Baiknya untuk Ketahanan Tubuh
Kemenkes: Semua Vaksin Covid-19 yang Telah Dapat Uji Klinis, Sama Baiknya untuk Ketahanan Tubuh (Foto : )
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, semua vaksin yang telah mendapatkan uji klinis, sama baiknya untuk ketahanan tubuh, baik itu vaksin Sinovac, AstraZeneca dan vaksin lainnya.
Untuk itu, Siti Nadia Tarmizi meminta kepada masyarakat agar tidak usah khawatir dengan vaksin yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Karena, semua vaksin itu bagus untuk digunakan pada saat pandemi covid-19."Jadi selalu kita ingat bahwa WHO sendiri jangan memilih vaksin karena semua vaksin itu sama baiknya. Artinya, vaksin uji lolos tahap ketiga dan WHO sudah me-list sebagai vaksin bisa digunakan ini sama kualitasnya. Sehingga ini tidak kami bedakan apakah vaksin a atau vaksin b," katanya saat acara diskusi secara online di Jakarta, Selasa (18/5/2021).Menurut Nadia, Indonesia harus bersaing untuk mendapatkan vaksin dengan negara lain. Tidak ada perbedaan tahap satu, tahap dua dan tahap ketiga."Tahap pertama, vaksin Sinovac, akhirnya Maret kita kedatangan vaksin AstraZeneca di bulan Juni dan Juli ada vaksin novak kita akan gunakan,” ujarnya.Ia menjelaskan, pemberian vaksin covid-19 itu dibagi ke beberapa prioritas kelompok. Pertama, vaksin untuk petugas kesehatan yang berisiko tinggi."Karena kita tahu akan sangat mudah terpapar dapat menularkan virus ke keluarganya pasien yang dirawatnya dan lingkungan sekitarnya," katanya.Kedua, vaksin untuk kelompok yang dengan kelompok risiko atau lansia. Ketiga, vaksin untuk kelompok  pekerja sosial yang memiliki risiko atau disebut pemberi pelayanan publik."Sasaran vaksinasi kita kan 181,5 juta (dosis). Artinya kita membutuhkan 426 juta dosis. Ketersediaan vaksin tidak datang sekali," ucap Nadia.Selanjutnya, kata dia, vaksinasi itu diberikan kepada masyarakat umum. Kurang lebih 140 juta sasaran orang yang akan divaksin.Lalu, siapa masyarakat umum yang akan mendapatkan vaksinasi covid-19 tersebut?Pertama, masyarakat yang dilihat dari aspek geospasial artinya mereka yang tinggal secara geografis memiliki angka kejadian covid-19 yang tinggi atau terus menerus terjadi cenderung tidak terjadi penurunan."Kedua, masyarakat rentan dari aspek ekonomi. Artinya ekonomi ke bawah secara sosial kurang beruntung. Termasuk tadi kelompok dengan disabilitas gangguan jiwa kita dahulukan dulu pada proses vaksinasi," ujarnya.Ia menambahkan, vaksinasi untuk masyarakat umum yang sudah dilakukan ialah Provinsi DKI Jakarta. Sebab kasus corona di DKI Jakarta, terus mengalami peningkatan karena merupakan daerah urban."Kemarin DKI sudah memulai, ini jadi pilot project," kata Nadia, seperti dikutip dari viva.co.id..