KOI Beri Target 2 Emas Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021

KOI Memberikan Target Kepada Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021
KOI Memberikan Target Kepada Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021 (Foto : )
Kevin Sanjaya / Marcus Gideon dan kawan-kawan diberikan target untuk Olimpiade Tokyo yang lebih besar daripada raihan Olimpiade 2016 sebelumnya.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari menyambangi Pelatnas PB PBSI di Cipayung, Jakarta Timur pada Selasa 27 April 2021. Dia datang ditemani oleh Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo, Rosan P Roeslani.Dikesempatan yang sama Oktohari  menyampaikan target bagi tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo nanti. Okto berharap kontingen bulutangkis Indonesia dapat membawa pulang dua medali emas.Alasan Okto memberikan target raihan emas karena pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia bisa mendapat satu medali emas."Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dihadapkan dengan virus zika dan Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas," kata Oktohari, dikutip dari siaran pers yang diterima antvklik.com."Kini di tengah tantangan pandemi COVID-19, kami berharap Indonesia bisa membawa pulang dua medali emas," tutur Okto.Okto menyadari, menatap Olimpiade Tokyo yang harus diundur selama satu tahun tidaklah cukup juga bagi atlet untuk melakukan persiapan.Karena itulah dia berharap pebulutangkis yang akan mentas di ajang empat tahunan tersebut bisa menjaga kebugaran dan kesehatannya."Ini bukan Olimpiade yang mudah karena banyak keterbatasan yang kita hadapi. Meski begitu, kita semua harus berjuang bersama-sama untuk menjawab tantangan prestasi," tuturnya.Rosan sebagai CdM memastikan pihaknya bakal rutin untuk mengunjungi pelatnas atlet Indonesia menuju Olimpiade Tokyo. Apalagi waktu sudah semakin dekat."Ini masa yang tidak gampang. Kita harus terlatih untuk menjalankan protokol kesehatan agar tetap sehat dan terhindar dari COVID-19," kata Rosan."Waktu sudah dekat, tolong atlet-atlet menjaga diri karena sebaik apa pun persiapan, percuma jika saat jelang keberangkatan ke Olimpiade justru terkena COVID-19," tambahnya.