Kisah Pilot Pesawat Terdampar Hidup Sendirian 1 bulan Lebih di Hutan Amazon

Kisah Pilot Pesawat Terdampar Hidup Sendirian 1 bulan Lebih di Hutan Amazon
Kisah Pilot Pesawat Terdampar Hidup Sendirian 1 bulan Lebih di Hutan Amazon (Foto : )
Antonio Sena mengikuti matahari pagi untuk tetap berada di jalur, sambil mengingat-ingat hal penting apa saja saat kursus bertahan hidup yang pernah dipelajari sebelumnya."Ada air, tapi tidak ada makanan. Dan saya rentan terkena predator seperti jaguar, buaya dan anaconda,” katanya.Dia makan buah yang sama seperti yang dia lihat dimakan monyet. Selain itu Sena juga berhasil mengambil dan memakan 3 telur burung Tinamou yang merupakan satu-satunya makanan berprotein selama menjalani cobaan berat ini."Saya belum pernah melihat hutan hujan yang belum pernah tersentuh. Saya menemukan Amazon bukan seperti satu hutan hujan, namun seperti empat atau lima hutan dalam satu lokasi," katanya.Antonio Sena mengatakan dirinya tidak menyerah begitu saja setelah terlintas dalam pikirannya untuk melihat orang tua dan saudara kandungnya lagi. Secara keseluruhan, Sena berjalan sejauh 28 kilometer dan telah kehilangan berat badan 25 kilogram.
Pada hari ke-35, untuk pertama kalinya dia mendengar suara asing di hutan Amazon yakni gergaji mesin. Dia mulai berjalan ke arah suara dan akhirnya sampai ke perkampungan Brazil yang berprofesi sebagai  pengumpul kacang.Dikejutkan oleh penampakan tak terduga yang keluar dari dalam hutan, warga langsung menolong dan menghubungi ibunya untuk memberi tahu bahwa Sena masih hidup.Pemimpin kampung bernama Maria Jorge dos Santos Tavares telah memberikan makanan dan pakaian bersih kepada Antonio Sena."Dia (Tavares) memberiku makanan dan pakaian bersih. Saya memiliki kasih sayang yang luar biasa untuk keluarganya," katanya.Sena lahir di Santarem, kota kecil di persimpangan Sungai Amazon dan Tapajos. Dia menyebut dirinya sebagai "Amazon" asli dan pencinta hutan hujan. Ia mengungkapkan hanya memiliki sedikit pilihan pekerjaan dalam masa pandemi covid-19, sehingga terpaksa mengambil pekerjaan di salah satu dari ribuan tambang emas ilegal yang merusak hutan dan mencemari sungai dengan merkuri."Saya tidak pernah ingin (bekerja untuk tambang ilegal), tetapi itu adalah pilihan yang saya miliki jika saya ingin menaruh makanan di atas meja," katanya.Sebelumnya, ia membuka sebuah restoran di kota kelahirannya beberapa tahun yang lalu. Namun pembatasan covid-19, memberikan perubahan drastis. Ia terpaksa menutup restorannya."Bagaimanapun juga, saya harus menghasilkan uang," kata Sena.Makna yang Sena temukan adalah ia diselamatkan oleh sebuah keluarga yang hidup "selaras" dengan hutan, dimana sebelumnya Sena bekerja untuk orang-orang yang justru merusak hutan."Terlepas dari keadaan yang membawa saya ke penerbangan itu, ditemukan oleh keluarga (profesi) pengumpul kacang yang bekerja selaras dengan alam, yang tidak merusak hutan, itu ajaib. Satu hal yang pasti, saya tidak akan pernah terbang untuk penambang ilegal lagi," katanya. SS