Miris, Demi Biaya Melahirkan, Wanita Ini Rela Menyewakan Kamar untuk PSK

Miris, Demi Biaya Melahirkan, Wanita Ini Rela Menyewakan Kamar untuk PSK (Foto Istimewa via Kumparan)
Miris, Demi Biaya Melahirkan, Wanita Ini Rela Menyewakan Kamar untuk PSK (Foto Istimewa via Kumparan) (Foto : )
Sedikitnya 13 bangunan kamar untuk PSK atau Pekerja Seks Komersial dibongkar  petugas Satpol PP Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Pembongkaran tempat prostitusi di Jalan Mohammad Hatta, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah itu dihadiri langsung oleh Wabup Kotim, Irawati.Sebelumnya, para penghuni dan pengguna 13 bangunan warung remang-remang tersebut telah diberikan pemberitahuan dan peringatan.Selain itu, penertiban tempat prostitusi juga merupakan komitmen dari Bupati dan Wakil Bupati Kotim yang baru dilantik beberapa waktu lalu."Pada jalur ini akan rutin dilakukan pengawasan, jika ada yang membangun kembali, akan kami bongkar lagi. Sesuai dengan visi dan misi HARATI Kotim bersih, aman dan agamis, apalagi ini lingkungan kota tidak boleh ada tempat ini,” ujar Wakil Bupati Kotim, Irawati, (10/3/2021).Menariknya dari sejumlah bangunan yang dibongkar tersebut terdapat salah satu warung yang dihuni oleh seorang perempuan yang sedang hamil 8 bulan.Wanita yang hamil tua itu mengaku sebagai istri kedua. Ia sudah lama ditinggal oleh suaminya yang kini kembali ke istri pertama.Dalam kondisi hamil tua dan hidup tanpa penopang, wanita tersebut menyediakan kamar untuk disewakan oleh para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang hendak ditiduri pria hidung belang."Saya terpaksa menyediakan bilik ini, untuk memenuhi kebutuhan hidup saya, dan persiapan biaya bersalin," ujar S, wanita berusia 35 tahun tersebut.Hasil dari sewa kamar tersebut tidak tentu. S mengakui tidak setiap hari ada PSK yang menyewa. Ketika ada tamu pun, biaya kamar hanya diberikan seadanya."Terkadang diberi Rp 20 ribu atau juga diberi lebih," terangnya, seperti dikutip dari Kumparan.Berkaitan dengan bisnis sewa kamar tersebut, S mengakui dijalaninya selama kurang lebih 3 bulan. Sedangkan bangunan yang disewanya tersebut sebesar Rp 2,5 juta setahun."Setelah dibongkar ini, saya tidak akan membuka lagi bisnis sewa kamar," ujarnya.