Kawanan Monyet Liar Serang 4 Anak di Lingkungan Perumahan Puspiptek

monyet liar di puspitek-Tangsel
monyet liar di puspitek-Tangsel (Foto : )
Penyerangan oleh monyet liar kembali terjadi. Kali ini terhadap seorang bocah di halaman belakang rumahnya di kawasan Perumahan Dinas Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek). Sejauh ini sudah 4 anak diserang oleh kawanan monyet liar ini.
Pihak pengelola kawasan Perumahan Puspiptek segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengambil langkah -langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.Puluhan monyet liar ini sering terlihat di area Perumahan Dinas Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Setu, Tangerang Selatan. Tidak tampak sedikit pun ketakutan atau keraguan kawanan hewan ini mendekati warga atau penghuni perumahan, begitupun sebaliknya warga terlihat biasa dengan kehadiran mereka.[caption id="attachment_431826" align="alignnone" width="900"]
monyet liar di puspitek-Tangsel-2 Kawasan Perumahan Puspiptek, Tangerang Selatan (Foto: ANTV/ Milhan Wahyudi)[/caption]Pengelola kawasan perumahan mengatakan, sudah puluhan tahun hewan primata liar ini berada di kawasan perumahan. Diduga penyebab peristiwa kemarin adanya perubahan habitat lingkungan hewan primata ini sehingga memicu terjadinya penyerangan.“Kita sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait seperti Pemkot Tangsel, Kementerian Lingkungan Hidup serta Dinas terkait untuk penanganan yang tepat mengingat hewan primata ini termasuk jenis hewan yang dilindungi, “ ujar Kepala Sub Pengelolaan Sarana Penunjang Puspiptek, Purwanto.Sementara itu pihak Balai Kesehatan Puspiptek mengatakan selama seminggu terakhir sudah ada 4 peristiwa penyerangan oleh monyet liar ini, semua  korbannya anak-anak.“ Ada anak yang terluka diserang oleh monyet liar ini luka hingga 25 jahitan. Kita di Balai Kesehatan Puspiptek hanya penanganan pertama saja, selanjutnya kami berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan untuk ketersediaan vaksin rabies dan tetanus sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, “ kata Kepala Balai Kesehatan Puspiptek, Swietania Prima Luthfie.Dengan adanya peristiwa ini diharapkan bisa mengambil keputusan terbaik dalam menangani keberadaan hewan primata liar yang wajib dilindungi Bersama.Milhan Wahyudi | Kota Tangerang Selatan, Banten