Sejumlah peneliti di bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera), memastikan bahwa batu yang jatuh merusak atap rumah warga merupakan batu meteor. Kepastian itu, dari hasil penelitian tahap awal dengan menggunakan magnet, mengukur volume, memastikan bahwa benar batu tersebut merupakan batu meteor .
Sejumlah peneliti di bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera), langsung melakukan penelitian ke dusun 5, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, untuk memastikan kebenaran batu meteor yang jatuh di kampung tersebut yang merusak rumah warga.[caption id="attachment_431803" align="alignnone" width="900"]
![Diduga batu meteor yg jatuh di Lampung-diameter 25 cm 2kg]()
Batuan yang diduga meteor diameter 25 cm dan berat 2 kg timpa rumah warga di Lampung Tengah (Foto: ANTV/ Pujiansyah)[/caption]Dari hasil penelitian tahap awal, seperti menggunakan magnet, mengukur volume, memastikan bahwa batu itu merupakan pecahan batu meteor. Tim peneliti Itera Lampung mengambil sedikit sampel batu tersebut untuk dilakukan penelitian lebih lanjut, terkait apa saja yang ada dalam kandungan batu tersebut.Batu yang jatuh menimpa atap rumah warga itu berkisar 25 centimeter dengan berat 2 kilogram. Sampel batu yang ambil akan diuji di laboratorium, apakah batu tersebut sejenis di bumi atau dari luar angkasa, setelah mendapatkan hasil secara umum mengenai kebenaran akan unsur dalam batu tersebut.“Kami melihat batu tersebut ada ciri-ciri batuan meteorit, ada unsur logam, dan sudah diuji dengan magnet. Selain itu ada bekas batuan tersebut bergesekan dengan atmosfer, ada proses pembakaran di sana. Ada juga proses oksidasi, bisa dilihat pada bagian yang kuning, menentukan bahwa batuan itu ada kandungan hidrat yang mampu mengoksidasi unsur logam di batu tersebut, sehingga berkarat dalam waktu singkat, “ ujar Dosen Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera Lampung, Robiatul Muztaba, M. Si.Sebelumnya pada Kamis malam (28/1/2021) pukul 22.30 WIB, warga Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, digegerkan dengan dentuman suara keras dan ada benda yang jatuh. Warga sekitar penasaran dan mencari benda yang jatuh dari langit tersebut, ternyata ada sebuah bongkahan batu yang jatuh mengenai rumah warga, hingga atap rumah tersebut rusak.Pujiansyah |Lampung Tengah, Lampung
Batuan yang diduga meteor diameter 25 cm dan berat 2 kg timpa rumah warga di Lampung Tengah (Foto: ANTV/ Pujiansyah)[/caption]Dari hasil penelitian tahap awal, seperti menggunakan magnet, mengukur volume, memastikan bahwa batu itu merupakan pecahan batu meteor. Tim peneliti Itera Lampung mengambil sedikit sampel batu tersebut untuk dilakukan penelitian lebih lanjut, terkait apa saja yang ada dalam kandungan batu tersebut.Batu yang jatuh menimpa atap rumah warga itu berkisar 25 centimeter dengan berat 2 kilogram. Sampel batu yang ambil akan diuji di laboratorium, apakah batu tersebut sejenis di bumi atau dari luar angkasa, setelah mendapatkan hasil secara umum mengenai kebenaran akan unsur dalam batu tersebut.“Kami melihat batu tersebut ada ciri-ciri batuan meteorit, ada unsur logam, dan sudah diuji dengan magnet. Selain itu ada bekas batuan tersebut bergesekan dengan atmosfer, ada proses pembakaran di sana. Ada juga proses oksidasi, bisa dilihat pada bagian yang kuning, menentukan bahwa batuan itu ada kandungan hidrat yang mampu mengoksidasi unsur logam di batu tersebut, sehingga berkarat dalam waktu singkat, “ ujar Dosen Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera Lampung, Robiatul Muztaba, M. Si.Sebelumnya pada Kamis malam (28/1/2021) pukul 22.30 WIB, warga Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, digegerkan dengan dentuman suara keras dan ada benda yang jatuh. Warga sekitar penasaran dan mencari benda yang jatuh dari langit tersebut, ternyata ada sebuah bongkahan batu yang jatuh mengenai rumah warga, hingga atap rumah tersebut rusak.Pujiansyah |Lampung Tengah, Lampung
Baca Juga :
