Pasca gempa Magnitudo 6,2 Sulbar, Kondisi Mamuju dan Majene Berangsur Pulih

Pasca gempa Magnitudo 6,2 Sulbar, Kondisi Mamuju dan Majene Berangsur Pulih
Pasca gempa Magnitudo 6,2 Sulbar, Kondisi Mamuju dan Majene Berangsur Pulih (Foto : )
Kondisi Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majane, Sulawesi Barat, saat ini mulai berangsur pulih pasca diguncang gempa magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1/2021).
Kepala Staf Korem 147 Kolonel Yusuf Sampetoding, mewakili Danrem 147 sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanggulangan Bencana melaporkan bahwa saat ini kondisi Kabupaten Mamuju dan Majane sudah berangsur pulih dari hari-hari sebelumnya."Berdasarkan dengan pendataan yang sudah dibuat oleh Dansatgas, beberapa fasilitas publik yang ada sudah mulai berfungsi kembali, keadaan sudah mulai berangsur membaik," ujar Yusuf, dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan oleh BNPB, Kamis (21/1/2021).Yusuf mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan di lapangan, beberapa toko sudah kembali dibuka dan mendapatkan penjagaan kepolisian."Beberapa toko sudah kembali buka dengan pengawasan ketat Kepolisian. Kami berharap perekonomian di Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Mamuju maupun Majene bisa berangsur pulih, sehingga mayarakat bisa hidup dengan normal kembali," tuturnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh Dansatgas Penanggulangan Bencana, hingga Rabu (20/1/2021), tercatat sebanyak 318 titik pengungsian. Sebanyak 299 titik pengungsian di antaranya berada di Kabupaten Mamuju dan 17 titik di Kabupaten Majene."Kami memperoleh data berupa 318 titik pengungsian, di mana 299 berada di Mamuju dan 17 titik di Majene. Untuk di Mamuju masih terus berlangsung pendataannya, sedangkan di Majene sudah lengkap semua. Harapan kita mudah-mudahan dalam waktu dekat semuanya bisa terdata," jelasnya.Kolonel Yusuf Sampetoding mengungkapkan, personel yang dikerahkan dalam penanganan bencana gempa bumi di Sulawesi Barat, antara lain personel TNI berjumlah 1561 orang, Polri 744 orang, petugas bahasa anak 100 orang, petugas BPBD 100 orang serta relawan sekitar 850 orang.Pendistribusian bantuan juga terus mengalir di beberapa instalasi penampungan yang dikirim melalui pesawat udara, perjalanan darat maupun kapal laut. Selain itu, lanjut dia, Dansatgas juga mendapat bantuan berupa alat berat yang sudah tersebar di semua titik kerusakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pembersihan di sekitar runtuhan bangunan. Yusuf berharap dalam waktu dekat reruntuhan bisa bersih seluruhnya."Dengan adanya dukungan bantuan alat berat, kami berharap dalam waktu tidak lama lagi reruntuhan bisa bersih seluruhnya sehingga masyarakat dapat segera kembali beraktifitas normal," tutupnya.