Spiderman Berkursi Roda Panjat Pencakar Langit Hongkong

lai 1
lai 1 (Foto : )
Lai, 37 tahun, mengalami kecelakaan mobil 10 tahun lalu dan membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah. Sebelum kejadian itu, ia pernah menjadi juara Asia empat kali untuk panjat tebing dan berada di peringkat delapan dunia.
Seorang penyandang disabilitas, Lai Chi-wai, memecahkan rekor dengan menjadi orang pertama di Hong Kong yang memanjat gedung pencakar langit setinggi 250 meter sambil duduk di kursi roda. Namun ia gagal mencapai puncak Nina Tower yang setinggi 300 meter di semenanjung Kowloon. [caption id="attachment_426954" align="alignnone" width="600"]
Spiderman Berkursi Roda Panjat Pencakar Langit Hongkong (Foto: Reuters)[/caption] "Saya sangat takut. Mendaki gunung, saya bisa berpegangan pada batu atau lubang kecil, tapi dengan kaca, yang bisa saya andalkan hanyalah tali yang saya gantung," katanya Seperti diberitakan Reuters, aksi yang berlangsung pada Sabtu (16/1/2021) lalu itu bertujuan untuk mengumpulkan uang bagi pasien sumsum tulang belakang. Atas usahanya itu, Lai sukses mengumpulkan sumbangan sebesar 5,2 juta dolar Hong Kong (Rp 9,4 miliar). [caption id="attachment_426955" align="alignnone" width="600"]Spiderman Berkursi Roda Panjat Pencakar Langit Hongkong (Foto: Reuters)[/caption] Lai, 37 tahun, mengalami kecelakaan mobil 10 tahun lalu dan membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah. Sebelum 2011, ia pernah menjadi juara Asia empat kali untuk panjat tebing dan berada di peringkat delapan dunia. Setelah kecelakaan itu, ia melanjutkan pendakian dengan memasang kursi rodanya ke sistem katrol. Lima tahun lalu ia mendaki gunung Lion Rock setinggi 495 meter, simbol budaya rakyat setempat dari kekuatan dan ketabahan Hong Kong. [caption id="attachment_426956" align="alignnone" width="600"]Spiderman Berkursi Roda Panjat Pencakar Langit Hongkong (Foto: Reuters)[/caption] “Selain hanya hidup, saya bertanya-tanya apa yang mendorong saya? Jadi saya mulai mengejarnya, tahu bahwa ada kemungkinan saya bisa mendaki gunung, bahkan dengan kursi roda," kata Lai. “Di satu sisi, saya lupa bahwa saya adalah orang cacat, saya masih bisa bermimpi dan masih bisa melakukan apa yang saya suka," ucap dia. Meski tidak berhasil mencapai puncak gedung pencakar langit, karena alasan keamanan, Lai berharap bisa mengirim pesan. “Beberapa orang tidak memahami kesulitan penyandang disabilitas, beberapa orang berpikir bahwa kami selalu lemah, kami butuh bantuan, kami butuh bantuan, kami butuh belas kasihan orang,” ujarnya “Tapi, saya ingin memberitahu semua orang, tidak harus seperti itu. Jika seorang penyandang disabilitas dapat bersinar, pada saat yang sama mereka dapat membawa kesempatan, harapan, membawa terang, mereka tidak harus dipandang sebagai orang yang lemah," kata Lai lagi. Reuters