Twitter, Facebook dan Instagram Blokir Sementara Akun Presiden Donald Trump

Twitter, Facebook dan Instagram Blokir Sementara Akun Presiden Donald Trump (Foto Kolase)
Twitter, Facebook dan Instagram Blokir Sementara Akun Presiden Donald Trump (Foto Kolase) (Foto : )
Jejaring sosial Facebook memblokir akun milik presiden AS, Donald Trump, karena dianggap telah melanggar 2 kebijakan perusahaan yang bersifat fatal.
Akibatnya untuk sementara waktu Trump maupun admin halaman tersebut tidak bisa mengunggah (postingan) konten apapun selama 24 jam.Facebook menilai halaman Facebook Donald Trump telah melakukan pelanggaran kebijakan.Facebook juga menghapus postingan Trump yang menyiratkan pesan dukungan terhadap penyerangan gedung Kongres AS pada Rabu (6/1/2021) waktu setempat."Kami menghapusnya karena kami yakin hal itu akan mengurangi risiko kekerasan yang sedang berlangsung," seperti tertulis dalam laman Facebook Newsroom, Kamis (7/1/2021).https://twitter.com/fbnewsroom/status/1346994037786619905?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1346994037786619905%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fvoi.id%2Fteknologi%2F25611%2Ffacebook-dan-instagram-blokir-akun-donald-trump"Di tahap ini, mereka menunjukan promosi aktivitas kriminal yang melanggar kebijakan kami," tulis laman resmi Facebook.Pun dengan media sosial Instagram juga akan memblokir akun Trump selama 24 jam ke depan."Kami mengunci akun Instagram Presiden Donald Trump selama 24 jam juga," tulis Adam sembari me-retweet pengumuman dari Facebook.Twitter juga tidak ketinggalan membatasi akun Trump selama 12 jam setelah menghapus 3 kicauan Trump yang dianggap kontroversial.Akun Twitter Safety memposting bahwa pelanggaran peraturan Twitter di masa mendatang termasuk memposting ancaman kekerasan akan berdampak pada penangguhan permanen akun, tak terkecuali akun pemimpin negara.Sebelumnya, Twitter memiliki peraturan tertulis dan perlakuan khusus terhadap akun-akun milik pemimpin negara karena dianggap ‘penting’. Namun kini, peraturan tersebut tidak lagi menjadi prioritas utama Twitter.