Sedikitnya 11 Orang Tewas Akibat Sebuah Serangan Bom Becak Motor

Sedikitnya 11 Orang Tewas Akibat Sebuah Serangan Bom Becak Motor (Foto AFP via RRI)
Sedikitnya 11 Orang Tewas Akibat Sebuah Serangan Bom Becak Motor (Foto AFP via RRI) (Foto : )
Afghanistan mendapatkan serangan bom dengan menewaskan 11 anak-anak dan melukai 20 orang lainnya. Serangan bom menggunakan becak motor.
Dilansir Associated Press, Juru bicara pemerintah setempat, Wahidullah Jumazada mengatakan, peristiwa itu terjadi pada tengah hari yang terjadi di Distrik Gilan, Provinsi Ghazni.Jumazada menuturkan, bom itu disembunyikan di sebuah becak motor yang berpura-pura menjadi pedagang.Sampai saat ini, belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas teror tersebut.Insiden itu terjadi setelah Pimpinan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley, menggelar pertemuan dengan para perwakilan Taliban di Doha, Qatar.Mereka membahas soal kesepakatan dari sisi militer terkait perjanjian damai AS dan Taliban pada Februari lalu.Pada bulan Juli lalu, sebuah kantor intelijen di Afghanistan juga diserang oleh bom bunuh diri mobil yang dilancarkan oleh kelompok taliban.Saat itu, Gubernur Samangan, Abdul Latif Ibrahimi mengatakan setidaknya 11 orang tewas akibat kejadian tersebut.Selain itu 63 orang lainnya yang kebanyakan warga sipil terluka akibat ledakan dan tembakan membabi buta tersebut.Serangan brutal dari kelompok taliban itu baru berhenti setelah 4 jam. Menurut pembicara Gubernur, Sediq Azizi setidaknya 3 pelaku ditembak mati oleh pasukan keamanan."Itu adalah ledakan besar yang merusak semua jendela kita," ucap seorang saksi mata, Haseeb, Selasa (14/7/2020) ."Banyak orang terluka karena pecahan kaca tersebut," lanjutnya.Sementara itu, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani saat itu mengutuk 'serangan teroris' tersebut.Dia mendesak Taliban untuk menghentikan kekerasan ketika para pemberontak dan pemerintah bersiap untuk terlibat dalam pembicaraan damai."Menggunakan kekerasan dan pembunuhan orang-orang untuk mendapatkan konsesi dalam pembicaraan adalah pendekatan terburuk yang telah diambil Taliban," ucapnya,seperti dilansir dari AFP.Aksi kekerasan di Afghanistan semakin meningkat dalam beberapa bulan belakangan.Padahal, kelompok Taliban dan pemerintah tengah menggelar perundingan damai di Qatar, guna mengakhiri peperangan yang berlangsung selama puluhan tahun.