Patrick Stewart Punya Trauma Masa Kecil karena Dipukuli Ayahnya

Patrick Stewart Punya Trauma Masa Kecil Karena Dipukuli Ayahnya
Patrick Stewart Punya Trauma Masa Kecil Karena Dipukuli Ayahnya (Foto : )
Aktor Startrek, Patrick Stewart,  terus berjuang untuk mengatasi trauma masa kecilnya yang ditinggalkan oleh perbuatan kasar sang Ayah.
Siapa yang menyangka, penampilan gemilang seorang aktor Hollywood di layar kaca, ternyata meyimpan masa lalu yang kelam baginya.Seperti bintang film Star Trek dan X-men, Sir Patrick Steward yang masih terus berjuang untuk menghadapi traumatis yang diakibatkan oleh ayah kandungnya sendiri.Bahkan di usia-nya yang kini sudah memasuki 80 tahun, Steward masih menjalani sesi terapi untuk memaafkan kejadian kekerasan dalam rumah tangga yang ia saksikan waktu kecil.Mengutip
Telegraph.co.uk, Patrick Steward mengaku masih masih mengingat saat ayahnya sering berperilaku kasar terhadap ibunya."Saya berumur 80 tahun, dan saya masih dalam terapi. Saya bertemu seseorang setiap minggu di sini di Los Angeles, selama hampir 20 tahun, " kata Stewart."Saya masih mencari diri saya sendiri, masih bertanya-tanya tentang diri saya sendiri, dan memang itulah yang terjadi ketika saya mencoba mengingat bagaimana rasanya berada di tengah kekerasan, dan tidak ada yang bisa saya lakukan," tambahnya lagi.Tentu saja perbuatan sang ayah memberikan dampak buruk terhadap sang anak. Patrick mengaku bahwa ia juga memiliki tempramen yang sama dengan ayahnya.Hanya saja sering kali, pemeran Profesor Charless Xavier dalam film X-Men ini mengaku berjuang keras untuk menyembunyikan kemarahannya.Bahkan ia pernah berpikir untuk membunuh kepala sekolahnya saat dia dihukum ketika remaja."Saya dipukuli dengan tongkat oleh kepala sekolah saya ketika saya berusia 14 tahun, (ketika) saya tidak bersalah atas apa yang dia tuduhkan kepada saya," kenang Patrick Stewart."Itu adalah salah satu momen tersulit yang pernah ada, karena aku ingin menyerangnya. Aku akan membunuhnya. Jika aku benar-benar menangkapnya," tuturnya lagi.Tetapi Patrick tidak pernah membiarkan emosi itu muncul, bahkan ketika dalam memerankan karakter film.Lebih lanjut Patrick menjelaskan kalau dirinya takut kejadian masa kecilnya ini akan terjadi kepada anak-anaknya dari pernikahan pertamanya dengan Sehila Falconer, Daniel dan Sophia.Oleh karena itu ia tak pernah membiarkan perasaan emosinya itu keluar menggebu-gebu."Emosi harus dikendalikan. Aku punya dua anak dan tidak ada kekerasan di rumah kami," katanya."Aku ingat anakku, yang akhirnya jauh lebih tinggi dariku, berselisih denganku, berdebat tentang sesuatu. Aku harus menekan semuanya. itu (kemarahan)."