Massa dan BEM SI Demo Tolak Omnibus Law dengan Mendatangkan Dukun Santet

Massa dan BEM SI Demo Tolak Omnibus Law dengan Mendatangkan Dukun Santet (Foto ANTVKLIK-Manto)
Massa dan BEM SI Demo Tolak Omnibus Law dengan Mendatangkan Dukun Santet (Foto ANTVKLIK-Manto) (Foto : )
Seluruh aktivis mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam BEM SI, hingga masyarakat dari berbagai profesi ikut serta turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa menolak di syahkannya UU Omnibuslaw Cipta Kerja.
Mereka tidak percaya dan menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang di lakukan pada sepekan terakhir sejak aturan itu disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada hari Senin (5/10/2020).Untuk menuntut keadilan, sejumlah dukun dari berbagai wilayah, mulai dari Gunung Kidul, Banten, dan wilayah lain, serta tidak ketinggalan mahasiswa yang diwakili Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Patung Kuda.Aksi demo digelar di Kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10/2020) sejak pukul 10.00 pagi.Sejumlah massa dari berbagai latar belakang berkumpul dengan tujuan untuk menolak keras UU Cipta Kerja di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat.Gabungan dukun santet dari berbagai daerah itu melakukan aksi yang cukup 'horor', dengan membakar dupa dan kemenyan. Serta membawa keranda mayat bertuliskab "R.I.P Demokrasi Indonesia"."Kirimkan batu dan pasir ke dalam perut anggota dewan yang menyetujui UU Cipta Kerja" ujar beberapa demonstran.Aksi yang di lakukan secara damai ini merupakan lanjutan gelombang protes untuk menolak Omnibuslaw Cipta Kerja yang disahkan DPR dan Pemerintahan pada 5 Oktober lalu.Massa dalam orasinya meminta 3 tuntutan yakni, mendesak Presiden untuk mengeluarkan Perppu demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada 5 Oktober 2020.Mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Serta mengecam berbagai tindakan represif aparatur negara terhadap massa aksi.
Di tempat yang sama, selain BEM SI, ada juga unjuk rasa dari kalangan gabungan ormas paranormal yang juga dilakukan secara damai. Ormas gabungan paranormal ini membawa atribut keranda dan menunjukkan aksinya, mempraktekan ilmu hitam, dengan maksud menyantet para anggota DPR RI.Kedua aksi ini dijaga ketat oleh pihak kepolisian dengan barikade pagar kawat berduri di seputaran Istana Negara. Bahkan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto sempat datang di kerumunan para pendemo, untuk memantau langsung jalannya demonstrasi. Namun tidak terjadi dialog dengan para pengunjuk rasa.Sekitar pukul 17.00 sore hujan mengguyur di kawasan Patung Kuda, sehingga para demonstran pun membubarkan diri. Sudarmanto - Rachman Alim | Jakarta