KROSCEK: Rumah Puan Maharani Dibakar Pedemo dalam Aksi Tolak UU Ciptaker

fi
fi (Foto : )
Facebook.
[caption id="attachment_385176" align="alignnone" width="900"]
Kroscek telisik video (Kolase Facebook, medcom.id)[/caption]Aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja (Ciptaker) di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 8 Oktober 2020, berujung ricuh. Sejumlah massa aksi melempar botol, batu hingga petasan ke arah gedung dewan.Kondisi tersebut menyebabkan kaca di sejumlah sudut gedung DPRD Kota Malang pecah. Bahkan, kawat duri yang dipasang polisi pun juga ikut dirusak, hingga membuat massa aksi merangsek ke halaman gedung dewan.Massa aksi sendiri merupakan perwakilan dari mahasiswa dan buruh se-Malang Raya yang tergabung dalam Aliansi Malang Melawan. Mereka memulai aksi dengan berorasi di kawasan perempatan Rajabali Kota Malang sekitar pukul 09.00 WIB.Massa aksi tiba di depan gedung dewan sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangan mereka pun telah disambut oleh ratusan polisi yang siaga berjaga. Namun, aksi tiba-tiba berujung ricuh sekitar pukul 11.00 WIB.Polisi pun sempat menembakkan water canon hingga mengerahkan personil dengan pengaman lengkap untuk menghalau pergerakan massa aksi. Kericuhan pun dapat diredakan sekitar pukul 12.00 WIB.Dilansir dari Medcom.id , Polresta Malang Kota menangkap sebanyak 80 orang. Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata menjelaskan saat demo berlangsung sempat terjadi benturan antara petugas keamanan dan massa aksi. Hingga saat ini polisi masih mendalami awal mula kericuhan yang terjadi dalam demo.Menurutnya massa aksi sempat melempar batu dan melakukan perusakan hingga membakar fasilitas umum di kawasan Tugu Kota Malang. Beruntung aksi demo berhasil dibubarkan dan selesai sekitar pukul 17.15 WIB."Memang ada beberapa yang luka, dari massa, dan dari aparat, dari kita. Kemudian ada kendaraan yang dirusak, ada yang dibakar. Sampai sore ini semua kegiatan selesai, aman, tidak ada aksi lanjutan. Kita bisa lakukan negosiasi dengan baik, kita imbau untuk sore ini mereka membubarkan diri," jelasnya.Jadi berdasarkan kroscek dan penjelasan, dapat disimpulkan Klaim rumah Katua DPR RI Puan Maharani dibakar pedemo adalah tidak benat alias hoaks.Informasi ini termasuk dalam kategori false context