Masyarakat Indonesia khususnya netizen, dihebohkan dengan uang khusus Rp 75 ribu yang bisa mengeluarkan suara dan nyanyi Indonesia Raya. Dalam video yang beredar, suara lagu Indonesia Raya itu terdengar saat uang dipindai dengan aplikasi. Uang kemerdekaan Rp 75 ribu yang bisa bernyanyi tersebut dilakukan dengan memindai kode QRi. Keanehan itulah yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan. Aplikasi augmented reality (AR) tersebut bukan buatan BI. AR sendiri juga tidak termasuk dalam ciri uang rupiah yang diedarkan otoritas moneter.
“Bank Indonesia tidak membuat konten AR di UPK75 (uang peringatan Kemerdekaan 75 tahun RI) ataupun di uang rupiah lainnya. AR tidak termasuk dalam ciri uang rupiah yang diedarkan Bank Indonesia,” kata Onny kepada awak media, Senin (28/9/2020).
Lebih lanjut Onny menjelaskan, teknologi AR dapat menggunakan objek apapun, termasuk uang. Hal itu menjadi semacam coding untuk mengaktivasi video, teks, ataupun audio yang sudah dipasang oleh pengembang. “Bank Indonesia akan mempelajari lebih lanjut mengenai penggunaan AR di UPK75,” jelasnya. Meski demikian, Onny mengingatkan masyarakat maupun pengembang untuk berhati-hati memperlakukan uang rupiah.
Sebab uang rupiah dilindungi undang-undang, yang bila sengaja merusak, memotong, atau merendahkan kehormatan rupiah akan dikenakan denda Rp 1 miliar hingga pidana penjara maksimal 5 tahun.
“Namun kami mengingatkan masyarakat atau pengembang untuk berhati-hati dalam memperlakukan uang rupiah, karena uang rupiah dilindungi oleh UU, masyarakat juga dilarang untuk merusak atau merendahkan sesuai Pasal 25, merendahkan kehormatan rupiah sebagai simbol negara,” pungkasnya.
