Padepokan Sangkuraga Sebagai Wadah Pembentukan Karakter Masyarakat

Padepokan Sangkuraga Sebagai Wadah Pembentukan Karakter Masyarakat (Foto istimewa)
Padepokan Sangkuraga Sebagai Wadah Pembentukan Karakter Masyarakat (Foto istimewa) (Foto : )
Indonesia merupakan Negara dengan keanekaragaman budaya yang tinggi di mana setiap kebudayaan tersebut banyak membentuk karakter masyarakat Indonesia itu sendiri.
Salah satu bentuk kebudayaan yang memiliki usia cukup tua dan hingga kini masih hadir di tengah-tengah masyarakat adalah padepokan.Padepokan adalah lembaga pendidikan lokal yang berdiri sejak masa Hindu-Budha di Nusantara.Walaupun terbilang lampau, padepokan masih menjadi alternatif bagi para orangtua untuk menjadikannya sebagai wadah bagi pendidikan anak-anaknya.Seperti Padepokan Sangkuraga yang terletak di Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang didirikan oleh Saepul Milah.Sang guru yang akrab disapa Kang Muh ini sudah sejak usia belia menjadi murid di salah satu padepokan. Setelah sarat ilmu, dia pun berinisiatif mendirikan padepokannya sendiri.
"Tidak semua padepokan yang ada di Nusantara mengajarkan materi pendidikan maupun pelatihan bela diri dengan baik. Banyak padepokan yang mengajarkan hanya materi dasarnya saja, sehingga ketika anak didik keluar dari padepokan, ilmunya tidak bisa terpakai," katanya.Hal ini pula yang menurutnya mendorongnya mendirikan padepokan. Yakni untuk berbagi ilmu yang selama ini dperoleh.Padepokan Sangkuraga mengajarkan seni bela diri (Silat) yang akurat yang merupakan gabungan dari silat Cimande, Menpo Cikalong, Singo Demak, Silektuo Sumatra, Karateka, Boxer, Kung Fu, Taekwondo, Muang thai, dan tinju.Seni bela diri yang di terapkan di padepokan adalah seni bela diri yang selama ini Kang Muh pelajari dari sejak umur 19 tahun.Padepokan Sangkuraga memberikan pola latihan dua versi, yaitu materi pelatihan yang berbeda dengan silat lainnya. Pencak silat ini sangat agresif, sangat cocok untuk di lapangan. "Kami menyediakan dua versi, untuk di arena dan di luar arena di lapangan. Bagi yang ingin belajar silahkan datang langsung mulai dari SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Dewasa, Tua ataupun Muda. Kami siap untuk berbagi ilmu yang kami punya," imbuhnya.Menurut Kang Muh, selama ini banyak yang berpendapat jika padepokan lebih banyak mengajarkan ilm beladiri ketimbang ilmu pendidikan lainnya.Pendapatnya tersebut menurutnya salah karena padepokan juga mengajarkan ilmu dan pengetahuan-pengetahuan lain yang menjadi bekal bagi murid-muridnya.Di Padepokan Sangkuraga, selain diajarkan mengenai silat dan ilmu beladiri, para murid juga dididik untuk mempelajari kitab-kitab agama, mengamalkan ayat suci untuk mendukung pengobatan, mendalami ilmu pengobatan baik fisik maupun psikis, serta ilmu gaib.Pada kesempatan lain, Mantan Kepala Dinas Pariwisata DKI, Tinia Budiarti memiliki pandangan lain tentang padepokan.Menurut wanita yang kini menjadi salah satu penasehat di Padepokan Sangkuraga tersebut Padepokan merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Asrama dan Sekolah yang menjadi satu untuk kegiatan belajar dan mengajar berbagai macam ilmu.Padepokan lebih terkenal tempat belajar dan tempat penggemblengan juga tempat tinggal para pendekar utamanya dalam dunia persilatan.Pada mulanya kata Padepokan adalah tempat tinggal para Pujangga dalam masyarakat Jawa. Namun seiring perjalanan waktu karena Pujangga juga menguasai Ilmu Kanuragan dan Kebatinan maka sebagian besar masyarakat Jawa beranggapan Padepokan merupakan tempat penggemblengan Para Pendekar.