Geger! Data Covid-19 di Iran Bocor, Jumlahnya Tiga Kali Lipat dari yang Dilaporkan

teheran pasien dievakuasi
teheran pasien dievakuasi (Foto : )
Data Covid-19 di Iran bocor ke pers. Ternyata total kasus kematian di negara itu hampir tiga kali lipat dari yang dilaporkan pemerintah. 
Berdasarkan bocoran data yang diperoleh BBC Persian service terungkap,  hingga 20 Juli 2020 hampir 42 ribu orang meninggal di Iran yang mengalami gejala Covid-19.Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Iran, yaitu sebanyak 14.404 orang.Sementara jumlah kasus positif di negara itu yang dilaporkan Teheran sebanyak 278.827 orang. Padahal dari bocoran data terungkap ada 451.827 kasus.Bocoran data itu juga mengungkapkan, kasus pertama di Iran dilaporkan pada 22 Januari 2020. Padahal pemerintah setempat baru mengakui ada kasus Covid-19 sebulan kemudian.Seorang mantan pejabat di Kementerian Kesehatan Iran bernama Nouroldin Pirmoazzen yang kini bermukim di Amerika Serikat mengatakan, pemerintah Iran cemas dan takut dengan kebenaran ketika Covid-19 melanda negeri itu."Pemerintah takut orang miskin dan pengangguran bakal turun ke jalan-jalan," kata Pirmoazzen.Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan Iran menegaskan, data Covid-19 di negara mereka yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah transparan dan jauh dari penyimpangan.Namun jika melihat peristiwa lain, menutupi sesuatu masalah sudah pernah dilakukan Teheran.Seperti pada Januari lalu sebuah pesawat jet milik Ukraina jatuh dan menewaskan seluruh penumpangnya dekat Teheran. Tiga hari kemudian, pemerintah setempat baru mengakui pesawat itu jatuh akibat tertembak rudal mereka.Fasilitas nuklir dan militer Iran juga beberapa kali jadi target sabotase dan serangan, tapi Teheran berupaya menutupinya di setiap kejadian.
Arab News