Canggihnya Masjid Istiqlal Pasca Renovasi Sejak Dibangun 41 Tahun Lalu, Ini Penampakannya

istiqlal fi
istiqlal fi (Foto : )
R
enovasi pertama sejak dibangun 41 tahun lalu, Masjid Istiqlal kini menjadi masjid berteknologi canggih. Apa saja kecanggihannya?
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengumumkan bahwa renovasi Masjid Istiqlal Jakarta sudah selesai direnovasi. Seperti dikutip dalam akun Twitter resmi Kementrian PUPR, @KemenPU, renovasi masjid Istiqlal ini merupakan renovasi pertama dan terbesar sejak dibangun 41 tahun lalu. Beberapa bagian Masjid Istiqlal di renovasi, termasuk pencahayaan masjid yang menjadi salah satu elemen terpenting. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat mengatakan apabila Masjid Istiqlal saat ini menggunakan teknologi smart lighting dengan 3.600 titik lampu di ruang salat utama. [caption id="attachment_351508" align="alignnone" width="501"] Masjid Istiqlal pasca renovasi. (Foto: Twitter/@KemenPU)[/caption] Pencahayaan kubah Masjid yang terletak di Taman Wilhelmina di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka ini menggunakan teknologi Dynamic White yang berubah warna setiap hari. [caption id="attachment_351511" align="alignnone" width="499"] Masjid Istiqlal pasca renovasi. (Foto: Twitter/@KemenPU)[/caption] Sementara itu, kubah yang berada di luar mengimitasi warna cahaya bulan yang dapat diatur dengan komputer. Tak hanya itu, Masjid yang berada tepat di depan Gereja Katedral ini menggunakan lampu hemat energi. Menariknya lagi, pencahayaan tersebut dapat diatur melalui aplikasi khusus di HP yang dipegang oleh pengelola masjid. [caption id="attachment_351513" align="alignnone" width="503"] Masjid Istiqlal pasca renovasi. (Foto: Twitter/@KemenPU)[/caption] Jelang Idul Adha 141 H, masjid Istiqlal akan segera dibuka kembali setelah direnovasi besar-besaran. Tentunya Masjid Istiqlal akan tetap dibuka dengan protokol kesehatan agar semua yang berkunjung ke masjid didirikan pada 24 Agustus 1951 ini aman dari penyebaran virus. Dilansir dari laman Wikipedia, pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utama itu dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.