Gugus Tugas Covid-19 Berikan Syarat Olahraga di Masa Pandemi

koni3
koni3 (Foto : )
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman bertemu dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Dalam pertemuan, Doni berikan syarat olahraga di masa pandemi Covid-19. 
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman datang ke Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, untuk bertemu dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Rabu (24/6/2020). Dalam kunjungannya, Marciano didampingi Wakil Ketua Umum I KONI  Suwarno, Wakil Ketua Umum III Tursandi Alwi dan Sekretaris Jenderal Tb Ade Lukman. Menurut Marciano, kunjungannya adalah membangun hubungan yang baik  dalam berkoordinasi terkait penyelenggaraan pembinaan olahraga prestasi. “Ingin selalu berkoordinasi dengan Gugus Tugas," jelas Marciano yang berharap pembinaan olahraga prestasi tetap dapat digelar tanpa melanggar aturan pemerintah. [caption id="attachment_340249" align="alignnone" width="900"]
Pertemuan membahas sejumlah hal termasuk penyelenggaran sepak bola saat pandemi Covid-19 (Foto: KONI)[/caption]

Pertandingan Tanpa Penonton

Sementara Doni Monardo menyebut olahraga adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu masyarakat. Hal pertama yang dibahas dalam pertemuan adalah terkait sepak bola yang memerlukan sejumlah syarat. Menurut Doni, atlet sepak bola perlu dikarantina dan juga test PCR (polymerase chain reaction).  Jika sepak bola digelar kembali, Doni berharap agar pertandingan tanpa penonton sebagaimana telah dilakukan di sebagian negara di  Eropa. Gugus Tugas juga menganjurkan agar tetap dilakukannya olahraga individu di masa pandemi dengan intensitas dan durasi yang cukup. “Olahraga individu perlu untuk tingkatkan imunitas,” kata Doni yang juga menjabat Kepala BNPB. Terkait latihan olahraga, Gugus Tugas memberikan izin pelatihan selama tidak membuat kerumunan dan ada yang melakukan pengawasan. Penerapan protokol sendiri perlu dilaksanakan dengan disiplin dan juga diawasi dengan baik. Selain itu, Doni juga sampaikan bahwa atlet cenderung memiliki risiko terpapar yang rendah karena memiliki imunitas baik. Meski terpapar, daya tahan tubuh atlet yang akan membantu melawan virus namun penularan bisa tetap terjadi. [caption id="attachment_340250" align="alignnone" width="900"] Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menyerahkan protokol kesehatan olahraga kepada Ketua Gugus Tugas Covid Doni Monardo (Foto: KONI)[/caption] Menurutnya, potensi yang dapat terjadi adalah atlet terpapar dapat sembuh namun justru sekitarnya dapat berisiko terpapar jika imunitasnya rendah. “Atlet tidak masalah, yang bermasalah di sekitarnya. Terlebih jika orang-orang di sekitar atlet penderita penyakit ginjal, diabetes, kanker dan hipertensi," katanya. Masukan dari Gugus Tugas akan menjadi pertimbangan utama bagi KONI Pusat dalam melaksanakan pembinaan olahraga prestasi. Di akhir pertemuan, Marciano menyerahkan protokol kesehatan olahraga karya KONI Pusat kepada Doni Monardo. (*)