Ngeriii… Tentara India Dimutilasi Militer China Saat Bentrok di Perbatasan

mutilasi china
mutilasi china (Foto : )
Pihak China mengklaim 43 tentaranya jadi korban akibat bentrok di perbatasan. Sementara pihak India mengklaim 22 pasukannya tewas, dana da yang dimutilasi oleh terntara China setelah dipukul sampai mati dengan tongkat kayu yang ditanam paku.
Konflik di perbatasan India dan China sejak beberapa pekan terakhir menimbulkan korban jiwa dari kedua pihak. Sebanyak 22 anggota militer India tewas dalam bentrokan yang terjadi pada Senin malam pekan lalu, dan menjadi konflik militer pertama antara dua negara bersenjata nuklir sejak 1975.Pasca insiden itu, pemerintah India mengungkapkan bahwa pasukan militernya dimutilasi setelah dipukul sampai mati oleh pasukan China dalam konflik tersebut. India juga mengatakan China menggunakan tongkat kayu bertabur paku dalam pertikaian di perbatasan Himalaya.Tidak ada peluru yang ditembakkan sesuai perjanjian damai yang melarang senjata api dalam jarak 2 Km dari Line of Actual Control (LAC), garis yang ditarik dari lembah setinggi 17.000 kaki setelah kekalahan India dalam Perang Sino-India 1962.Sebaliknya pihak China mengatakan ada 43 korban dari pihak mereka, namun tidak merinci apakah ada di antara anggotanya yang tewas dalam pertempuran tangan kosong di Lembah Galwan, Ladakh.Dilansir
 Daily Mail , konflik ini telah menjadi titik kemarahan yang membakar di pihak India, ketika Delhi terus menekan Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan pembalasan yang kuat.Menanggapi klaim China atas insiden lembah itu, Minggu, 21 Juni 2020,  juru bicara Kementerian Urusan Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk menangani situasi dengan bertanggung jawab."Membuat klaim yang berlebihan dan tidak dapat dipertahankan bertentangan dengan pemahaman ini," katanya dalam sebuah pernyataan.Kedua pihak saling menuduh memicu bentrokan antara pasukan mereka di lembah, bagian dari wilayah Ladakh yang disengketakan di sepanjang perbatasan Himalaya.Bentrokan itu meningkatkan kebuntuan di wilayah yang disengketakan yang dimulai pada awal Mei ketika para pejabat India mengatakan tentara China melintasi perbatasan di tiga titik berbeda, mendirikan tenda dan pos jaga dan mengabaikan peringatan untuk pergi.