29 Tenaga Kerja Asing (TKA) Asal China Ditemukan Disnakermobduk Provinsi Aceh

Dinas Tenaga Kerja Aceh Temukan 29 TKA China Ilegal di Proyek PLTU Nagan (Foto Istimewa)
Dinas Tenaga Kerja Aceh Temukan 29 TKA China Ilegal di Proyek PLTU Nagan (Foto Istimewa) (Foto : )
29 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ditemukan Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Provinsi Aceh Iskandar Syukri, yang diketahui tengah bekerja di proyek PLTU 3 dan 4 Kabupaten Nagan Raya.
Keberadaan 29 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang tengah bekerja di perusahaan negara itu dinilai menyalahi prosedur perizinan dan tidak sesuai dengan izin visa.TKA yang bermasalah tersebut tersebar masing-masing lima orang dari PT PMG, enam orang konsultan di PT PMG serta 18 orang dari PT Tianjin yang semuanya bekerja di proyek PLTU Nagan Raya.“Memang ada sejumlah TKA yang bekerja di PT MPG Nagan Raya yang menyalahi prosedur perizinan TKA, dan tidak sesuai dengan Sitas,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh, Iskandar Syukri, Senin (15/6/2020).Iskandar mengatakan temuan 29 TKA asal China itu usai pihaknya melakukan pengawasan kepatuhan terhadap ketentuan norma kesehatan dan keselamatan kerja (NK3) dan segala perizinan perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing di Kabupaten Nagan Raya.Pihaknya juga menertibkan data izin tinggal dan kerja serta kelengkapan administrasi tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia, khususnya ke Aceh.Lebih lanjut Iskandar mengatakan, institusinya memberikan waktu hingga 24 Juni kepada TKA asal China itu untuk melengkapi dokumen dan segala perizinan.Jika tidak, pihaknya akan mendeportasi TKA yang bermasalah tersebut untuk keluar dari Aceh.Sehingga, dengan temuan itu ia berharap Imigrasi dapat memeriksa dan menindaklanjuti temuan tim pengawas tenaga kerja Disnakermobduk Aceh terkait Visa dan Sitas TKA tersebut.“Batas waktu sampai tanggal 24 Juni diberikan untuk menyiapkan segala dokumen perizinan. Dan kami akan laporkan secara resmi juga kepada pihak instansi terkait dengan Keimigrasian mereka,” pungkasnya