Minneapolis Kian Rusuh, Kantor Polisi Dibakar, Begini Suasananya

rusuh2
rusuh2 (Foto : )
Kerusuhan di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) kian tak terkendali. Sebuah kantor polisi dibakar massa. Ratusan personel garda nasional dikerahkan ke kota tersebut.
Seluruh polisi yang bertugas di kantor Polsek 3 dibakar massa sekira pukul 10 malam waktu setempat, Kamis (28/5/2020). Tidak ada polisi yang terluka dalam kejadian ini, namun setengah dari gedung itu hangus terbakar. [caption id="attachment_328921" align="alignnone" width="900"]
Massa yang marah turun ke jalan-jalan di Minneapolis (Foto: Reuters)[/caption] Sebelumnya, polisi sempat memasang pagar di sekitar kantor Polsek. Namun pagar itu telah dijebol ribuan demonstran. "Para demonstran memaksa masuk ke dalam kantor polisi dan kemudian menyulut api," kata John Elder, Direktur Departemen Kantor Penerangan Masyarakat Minneapolis. Sementara massa di luar berteriak kegirangan sambil menyalakan petasan dan kembang api. [caption id="attachment_328920" align="alignnone" width="900"] Sebuah gedung dibakar massa (Foto: Reuters)[/caption]

Garda Nasional Dikerahkan

Guna mengendalikan massa yang kian tak terkendali, Garda Nasional Minnesota telah diaktifkan. "Kita telah mengaktifkan lebih dari 500 personel ke St.Paul, Minneapolis dan sejumlah wilayah di sekitarnya. Misi kami adalah melindungi masyarakat, mengamankan properti dan menjaga agar demonstrasi berjalan aman," cuitan akun Garda Nasional Minnesota. [caption id="attachment_328923" align="alignnone" width="900"] Jumlah massa demonstran terus bertambah (Foto: Reuters)[/caption] Polisi berupaya membubarkan massa dengan tembakan gas air mata namun massa demonstran terus bertambah. Melvin Carter yang merupakan Wali Kota St Paul, Minnesota, mengaku memahami kemarahan massa demonstran terkait kasus kematian George Floyd di tangan polisi. [caption id="attachment_328930" align="alignnone" width="900"] Polisi berupaya membubarkan massa dengan tembakan gas air mata, namun massa tetap bertahan hingga malam hari (Foto: Reuters)[/caption]

Tewas Saat Ditangkap Polisi

Kejadian ini bermula saat George Floyd, yang diduga terlibat kasus narkoba, ditangkap polisi pada 25 Mei 2020. Saat diringkus, lutut polisi menekan leher pria berkulit hitam itu hingga kehabisan nafas dan tak sadarkan diri.

Pria berusia  46 tahun itu kemudian meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Video penangkapan Floyd menjadi viral di dunia maya dan memicu kemarahan masyarakat.

Gelombang demonstrasi menuntut keadilan atas kematian Floyd pun merebak di mana-mana. Massa menuding polisi telah bertindak rasis dan brutal terhadap warga kulit hitam.

[caption id="attachment_328939" align="alignnone" width="900"] Massa demonstran di Denver mencegat mobil yang melintas (Foto: Reuters)[/caption]

Saat ini demonstrasi sudah meluas ke beberapa kota lainnya, seperti Los Angeles, New York dan Denver.

Bahkan di Lousville, Kentucky, demonstrasi yang awalnya berjalan damai tiba-tiba menjadi ricuh setelah sempat terdengar beberapa tembakan dari arah kerumunan massa.

Kondisi ini membuat para demonstran memblokade jalan-jalan dan melemparkan berbagai benda ke arah polisi.

CNN, Reuters