Muncul Petisi Tunda Pilkada Demi Kesehatan dan Keselamatan Publik

Pilkada
Pilkada (Foto : )
 tegas Feri.Feri menyarankan kepada penyelenggara pemilu agar lebih tegas, tidak hanya menyelamatkan peserta dan pemilih, tetapi juga diri mereka sendiri sebagai penyelenggara. Ia menekankan pemilu serentak lalu yang memakan banyak korban penyelenggara padahal itu masa normal.
“Sebelumnya kita sudah dikecewakan dengan korban-korban penyelenggara di pemilu sebelumnya di masa normal, apalagi di masa new normal saat ini. Jangan sampai terulang kembali,”
 tegas Feri.Di akhir diskusi publik, Titi Anggraini merangkum tiga motif pemerintah menyelenggarakan pilkada 2020. Diantaranya adalah motif ekonomi. Pilkada 2020 akan seolah-olah memberi impresi kepada masyarakat kalau ekonomi baik-baik saja. Kedua adalah motif politik, yakni petahana dan non petahana yang tidak percaya diri jika pilkada dilaksanakan tahun 2021. Ketiga adalah kurang serius dengan kondisi covid19 di Indonesia. Dampak covid19 dianggap tidak separah yang dibayangkan, karena jumlah kasus positifnya tidak sebanding dengan negara lain.Titi menegaskan penting untuk menunda pilkada ke 2021 agar waktu, kesiapan, adaptasi dan kualitas pilkada tetap terjaga. “Memaksakan penyelenggaraan Pilkada di masa pandemi berpotensi menimbulkan lebih banyak mudharat daripada manfaat. Diantaranya, terpaparnya banyak orang yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada dengan COVID-19, politisasi bantuan sosial, kontestasi yang tak setara bagi peserta pemilu petahana dan non petahana, dan turunnya partisipasi pemilih”,  tutup Titi di petisi. Ori Sidabutar | Associate Campaigner Change.org Indonesia